Rabu, 15 April 2020

Menahan Nafsu Saat Bercinta


Cerita Sex Menahan Nafsu Saat Bercinta

Cristi adalah pacarku dulu, dia termasuk wania yang manis seksi dengan kulit putih mulus, payudaranya lumayan besar, saat kita pacaran kita belum pernah melakukan bersenggama, biasanya jika aku jalan sama dia jika tidak bisa menahan nafsu aku akhirnya hanya ora, Cristi dirumah mempunyai 2 adek perempuan yang manis dengan kakaknya, namanya Elsa dia mempunyai payudara yang lebih besar ketimbang Cristi.

Menurut kakaknya, ukurannya 36B. Inilah yang selalu menjadi perhatianku kalau aku sedang ngapel ke rumah Cristi. Payudaranya yang berayun-ayun kalau sedang berjalan, membuat penisku berdiri tegak karena membayangkan betapa enaknya memegang payudaranya.

Sedangkan adiknya yang kedua masih kelas 2 SMP. Namanya Agnes. Tidak seperti kedua kakaknya, kulitnya berwarna sawo matang. Tubuhnya semampai seperti seorang model cat walk. Payudaranya baru tumbuh. Sehingga kalau memakai baju yang ketat, hanya terlihat tonjolan kecil dengan puting yang mencuat. Walaupun begitu, gerak-geriknya sangat sensual.


Pada suatu hari, saat di rumah Cristi sedang tidak ada orang, aku datang ke rumahnya. Wah, pikiranku langsung terbang ke mana-mana. Apalagi Cristi mengenakan daster dengan potongan dada yang rendah berwarna hijau muda sehingga terlihat kontras dengan kulitnya.

Kebetulan saat itu aku membawa VCD yang baru saja kubeli. Maksudku ingin kutonton berdua dengan Cristi. Baru saja hendak kupencet tombol play, tiba-tiba Cristi menyodorkan sebuah VCD porno. “Hei, dapat darimana sayang?” tanyaku sedikit terkejut. “Dari teman.

Tadi dia titip ke Cristi karena takut ketahuan ibunya”, katanya sambil duduk di pangkuanku. “Nonton ini aja ya sayang.

Cristi kan belum pernah nonton yang kayak gini, ya?” pintanya sedikit memaksa.

“Oke, terserah kamu”, jawabku sambil menyalakan TV.

Beberapa menit kemudian, kami terpaku pada adegan panas demi adegan panas yang ditampilkan. Tanpa terasa penisku mengeras. Menusuk-nusuk pantat Cristi yang duduk di pangkuanku. Cristi pun memandang ke arahku sambil tersenyum.

Rupanya dia juga merasakan. “Ehm, kamu udah terangsang ya sayang?” tanyanya sambil mendesah dan kemudian mengulum telingaku. Aku hanya bisa tersenyum kegelian. Lalu tanpa basa-basi kuraih bibirnya yang merah dan langsung kucium, kujilat dengan penuh nafsu.

Jari-jemari Cristi yang mungil mengelus-elus penisku yang semakin mengeras. Lalu beberapa saat kemudian, tanpa kami sadari ternyata kami sudah telanjang bulat. Segera saja Cristi kugendong menuju kamarnya.

Di kamarnya yang nyaman kami mulai melakukan foreplay. Kuremas payudaranya yang kiri. Sedangkan yang kanan kukulum putingnya yang mengeras. Kurasakan payudaranya semakin mengeras dan kenyal. Kuganti posisi.

Sekarang lidahku liar menjilati vaginanya yang basah. Kuraih klitorisnya, dan kugigit dengan lembut.

“Aahh… ahh… sa.. sayang, Cristi udah nggak kuat… emh… ahh… Cristi udah mau keluar… aackh… ahh… ahh!” Kurasakan ada cairan hangat yang membasahi mukaku. Setelah itu, kudekatkan penisku ke arah mulutnya.

Tangan Cristi meremas batangku sambil mengocoknya dengan perlahan, sedangkan lidahnya memainkan buah pelirku sambil sesekali mengulumnya. Setelah puas bermain dengan buah pelirku, Cristi mulai memasukkan penisku ke dalam mulutnya.

Mulutnya yang mungil tidak muat saat penisku masuk seluruhnya. Tapi kuakui sedotannya memang nikmat sekali. Sambil terus mengulum dan mengocok batang penisku, Cristi memainkan puting susuku. Sehingga membuatku hampir ejakulasi di mulutnya. Untung masih dapat kutahan.


Trik Akurat 2020 Main AduQ Paling Mudah Dipahami

Aku tidak mau keluar dulu sebelum merasakan penisku masuk ke dalam vaginanya yang masih perawan itu.

Saat sedang hot-hotnya, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Aku dan Cristi terkejut bukan main. Ternyata yang datang adalah kedua adiknya. Keduanya spontan berteriak kaget. “Kak Cristi, apa-apan sih? Gimana kalau ketahuan Mama?” teriak Agnes.

Sedangkan Elsa hanya menunduk malu. Aku dan Cristi saling berpandangan. Kemudian aku bergerak mendekati Agnes. Melihatku yang telanjang bulat dengan penis yang berdiri tegak, membuat Agnes berteriak tertahan sambil menutup matanya.

“Iih… Kakak!” jeritnya. “Itunya berdiri!” katanya lagi sambil menunjuk penisku. Aku hanya tersenyum melihat tingkah lakunya. Setelah dekat, kurangkul dia sambil berkata, “Agnes, Kakak sama Kak Cristi kan nggak ngapa-ngapain.

Kita kan lagi pacaran. Yang namanya orang pacaran ya… kayak begini ini. Nanti kalo Agnes dapet pacar, pasti ngelakuin yang kayak begini juga. Agnes udah bisa apa belum?” tanyaku sambil mengelus pipinya yang halus.

Agnes menggeleng perlahan. “Mau nggak Kakak ajarin?” tanyaku lagi. Kali ini sambil meremas pantatnya yang padat.

“Mmh, Agnes malu ah Kak”, desahnya.

“Kenapa musti malu? Agnes suka nggak sama Kakak?” kataku sambil menciumi belakang lehernya yang ditumbuhi rambut halus.

“Ahh, i.. iya. Agnes udah lama suka ama Kakak. Tapinya nggak enak sama Kak Cristi”, jawabnya sambil memejamkan mata.

Tampaknya Agnes menikmati ciumanku di lehernya. Setelah puas menciumi leher Agnes, aku beralih ke Elsa.

“Kalo Elsa gimana? Suka nggak ama Kakak?” Elsa mengangguk sambil kepalanya masih tertunduk. “Ya udah. Kalo gitu tunggu apa lagi”, kataku sambil menggandeng keduanya ke arah tempat tidur. Elsa duduk di pinggiran tempat tidur sambil kusuruh untuk mengulum penisku.

Pertamanya sih dia nggak mau, tapi setelah kurayu sambil kuraba payudaranya yang besar itu, Elsa mau juga. Bahkan setelah beberapa kali memasukkan penisku ke dalam mulutnya, Elsa tampaknya sangat menikmati tugasnya itu.

Sementara Elsa sedang memainkan penisku, aku mulai merayu Agnes. “Agnes, bajunya Kakak buka ya?” pintaku sedikit memaksa sambil mulai membuka kancing baju sekolahnya. Lalu kulanjutkan dengan membuka roknya.

Ketika roknya jatuh ke lantai, terlihat CD-nya sudah mulai basah. Segera saja kulumat bibirnya dengan bibirku. Lidahku bergerak-gerak menjilati lidahnya. Agnes pun kemudian melakukan hal yang sama. Sambil tetap menciumi bibirnya, tanganku bermaksud membuka BH-nya.

Tapi segera ditepiskannya tanganku. “Jangan Kak, malu. Dada Agnes kan kecil”, katanya sambil menutupi dadanya dengan tangannya. Dengan tersenyum kuajak dia menuju ke kaca yang ada di meja rias. Kusuruh dia berkaca.

Sementara aku ada di belakangnya. “Dibuka dulu ya!” kataku membuka kancing BH-nya sambil menciumi lehernya. Setelah BH-nya kujatuhkan ke lantai, payudaranya kuremas perlahan sambil memainkan putingnya yang berwarna coklat muda dan sudah mengeras itu.

“Nah, kamu lihat sendiri kan. Biar dada kamu kecil, tapi kan bentuknya bagus. Lagian kamu kan emang masih kecil, wajar aja kalo dada kamu kecil. Nanti kalo udah gede, dada kamu pasti ikutan gede juga”, kataku sambil mengusapkan penisku ke belahan pantatnya.

Agnes mendesah keenakan. Kepalanya bersandar ke dadaku. Tangannya terkulai lemas. Hanya nafasnya saja yang kudengar makin memburu. Segera kugendong dia menuju ke tempat tidur. Kutidurkan dan kupelorotkan CD-nya.

Bulu kemaluannya masih sangat jarang. Menyerupai bulu halus yang tumbuh di tangannya. Kulebarkan kakinya agar mudah menuju ke vaginanya. Kucium dengan lembut sambil sesekali kujilat klitorisnya. Sementara Elsa kusuruh untuk meremas-remas payudaranya adiknya itu.


“Aahh… ach… ge… geli Kak. Tapi nikmat sekali, aahh terus Kak. Jangan berhenti. Mmh… aahh… ahh.” Setelah puas dengan vagina Agnes. Aku menarik Elsa menjauh sedikit dari tempat tidur. Cristi kusuruh meneruskan. Lalu dengan gaya 69, Cristi menyuruh Agnes menjilati vaginanya. Sementara itu, aku mulai mencumbu Elsa.

Kubuka kaos ketatnya dengan terburu-buru. Lalu segera kubuka BH-nya. Sehingga payudaranya yang besar bergoyang-goyang di depan mukaku.

“Wow, tete kamu bagus banget. Apalagi putingnya, merah banget kayak permen”, godaku sambil meremas-remas payudaranya dan mengulum putingnya yang besar. Sedangkan Elsa hanya tersenyum malu.

“Ahh, ah Kakak, bisa aja”, katanya sambil tangan kirinya mengelus kepalaku dan tangan kanannya berusaha manjangkau penisku. Melihat dia kesulitan, segera kudekatkan penisku dan kutekan-tekankan ke vaginanya.


Sambil mendesah keenakan, tangannya mengocok penisku. Karena kurasakan air maniku hampir saja muncrat, segera kuhentikan kocokannya yang benar-benar nikmat itu. Harus kuakui, kocokannya lebih nikmat daripada Cristi.

Setelah menenangkan diri agar air maniku tidak keluar dulu, aku mulai melorotkan CD-nya yang sudah basah kuyup. Begitu terbuka, terlihat bulu kemaluannya lebat sekali, walaupun tidak selebat Cristi, sehingga membuatku sedikit kesulitan melihat vaginanya.

Setelah kusibakkan, baru terlihat vaginanya yang berair. Kusuruh Elsa mengangkang lebih lebar lagi agar memudahkanku menjilat vaginanya. Kujilat dan kuciumi vaginanya. Kepalaku dijepit oleh kedua pahanya yang putih mulus dan padat.

Nyaman sekali pikirku. “aahh, Kak… Elsa mau pipiss…” erangnya sambil meremas pundakku. “Keluarin aja. Jangan ditahan”, kataku. Baru selesai ngomong, dari vaginanya terpancar air yang lumayan banyak. Bahkan penisku sempat terguyur oleh pipisnya.

Wah nikmat sekali jeritku dalam hati. Hangat. Setelah selesai, kuajak Elsa kembali ke tempat tidur. Kulihat Cristi dan Agnes sedang asyik berciuman sambil tangan keduanya memainkan vaginanya masing-masing.

Sementara di sprei terlihat ada banyak cairan. Rupanya keduanya sudah sempat ejakulasi. Karena Cristi adalah pacarku, maka ia yang dapat kesempatan pertama untuk merasakan penisku. Kusuruh Cristi nungging.

“Sayang, Cristi udah lama nunggu saat-saat ini”, katanya sambil mengambil posisi nungging. Setelah sebelumnya sempat mencium bibirku dan kemudian mengecup penisku dengan mesra. Tanpa berlama-lama lagi, kuarahkan penisku ke vaginanya yang sedikit membuka. Lalu mulai kumasukkan sedikit demi sedikit.

Vaginanya masih sangat sempit. Tapi tetap kupaksakan. Dengan hentakan, kutekan penisku agar lebih masuk ke dalam. “Aachk! Sayang, sa… sakit! aahhck… ahhck…” Cristi mengerang tetapi aku tak peduli. Penisku terus kuhunjamkan.

Sehingga akhirnya penisku seluruhnya masuk ke dalam vaginanya. Kuistirahatkan penisku sebentar. Kurasakan vaginanya berdenyut-denyut. Membuatku ingin beraksi lagi. Kumulai lagi kocokan penisku di dalam vaginanya yang basah sehingga memudahkan penisku untuk bergerak.

Kutarik penisku dengan perlahan-lahan membuatnya menggeliat dalam kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Makin kupercepat kocokanku. Tiba-tiba tubuh Cristi menggeliat dengan liar dan mengerang dengan keras.

Kemudian tubuhnya kembali melemas dengan nafas yang memburu. Kurasakan penisku bagai disemprot oleh air hangat. Rupanya Cristi sudah ejakulasi. Kucabut penisku dari vaginanya. Terlihat ada cairan yang menetes dari vaginanya.

“Kok ada darahnya sayang?” tanya Cristi terkejut ketika melihat ke vaginanya. “Kan baru pertama kali”, balas Cristi mesra. “Udah, nggak apa-apa. Yang penting nikmat kan sayang?” kataku menenangkannya sambil mengeluskan penisku ke mulut Elsa.

Cristi cuma tersenyum dan setelah kucium bibirnya, aku pindah ke Elsa. Sambil mengambil posisi mengangkang di atasnya, kudekatkan penisku ke mulutnya. Kusuruh mengulum sebentar. Lalu kuletakkan penisku di antara belahan payudaranya. Kemudian kudekatkan kedua payudaranya sehingga menjepit penisku.

Begitu penisku terjepit oleh payudaranya, kurasakan kehangatan. “Ooh… Elsa, hangat sekali. Seperti vagina”, kataku sambil memaju-mundurkan pinggulku. Elsa tertawa kegelian. Tapi sebentar kemudian yang terdengar dari mulutnya hanyalah desahan kenikmatan.

Setelah beberapa saat mengocok penisku dengan payudaranya, kutarik penisku dan kuarahkan ke mulut bawahnya. “Dimasukin sekarang ya?” kataku sambil mengusapkan penisku ke bibir kewanitaannya. Kusuruh Elsa lebih mengangkang.

Kupegang penisku dan kemudian kumasukkan ke dalam kewanitaannya. Dibanding Cristi, vagina Elsa lebih mudah dimasuki karena lebih lebar. Kedua jarinya membuka kewanitaannya agar lebih gampang dimasuki.

Sama seperti kakaknya, Elsa sempat mengerang kesakitan. Tapi tampaknya tidak begitu dipedulikannnya. Kenikmatan hubungan seks yang belum pernah dia rasakan mengalahkan perasaan apapun yang dia rasakan saat itu. Kupercepat kocokanku.

“Aahh… aahh… aacchk… Kak terus Kak… ahh… ahh… mmh… aahh… Elsa udah mau ke… keluar.” Mendengar itu, semakin dalam kutanamkan penisku dan semakin kupercepat kocokanku.


“Aahh… Kak… Elsa keluar! mmh… aahh… ahh…” Segera kucabut penisku. Dan kemudian dari bibir kemaluannya mengalir cairan yang sangat banyak. “Elsa, nikmat khan?” tanyaku sambil menyuruh Agnes mendekat.

“Enak sekali Kak. Elsa belum pernah ngerasain yang kayak gitu. Boleh kan Elsa ngerasain lagi?” tanyanya dengan mata yang sayu dan senyum yang tersungging di bibirnya. Aku mengangguk. Dengan gerakan lamban, Elsa pindah mendekati Cristi.

Yang kemudian disambut dengan ciuman mesra oleh Cristi. “Nah, sekarang giliran kamu”, kataku sambil merangkul pundak Agnes. Kemudian, untuk merangsangnya kembali, kurendahkan tubuhku dan kumainkan payudaranya.

Bisa kudengar jantungnya berdegup dengan keras. “Agnes jangan tegang ya. Rileks aja”, bujukku sambil membelai-belai vaginanya yang mulai basah. Agnes cuma mengangguk lemah. Kubaringkan tubuhku. Kubimbing Agnes agar duduk di atasku.

Setelah itu kuminta mendekatkan vaginanya ke mulutku. Setelah dekat, segera kucium dan kujilati dengan penuh nafsu. Kusuruh tangannya mengocok penisku. Beberapa saat kemudian, “Kak… aahh… ada yang… mau… keluar dari memek Agnes… aahh… ahh”, erangnya sambil menggeliat-geliat. “Jangan ditahan Agnes.

Keluarin aja”, kataku sambil meringis kesakitan. Soalnya tangannya meremas penisku keras sekali. Baru saja aku selesai ngomong, vaginanya mengalir cairan hangat. “Aahh… aachk… nikmat sekali Kak… nikmat…” jerit Agnes dengan tangan meremas-remas payudaranya sendiri.

Setelah kujilati vaginanya, kusuruh dia jongkok di atas penisku. Begitu jongkok, kuangkat pinggulku sehingga kepala penisku menempel dengan bibir vaginanya. Kubuka vaginanya dengan jari-jariku, dan kusuruh dia turun sedikit-sedikit.


Vaginanya sempit sekali. Maklum, masih anak-anak. Penisku mulai masuk sedikit-sedikit. Agnes mengerang menahan sakit. Kulihat darah mengalir sedikit dari vaginanya. Rupanya selaput daranya sudah berhasil kutembus. Setelah setengah dari penisku masuk, kutekan pinggulnya dengan keras sehingga akhirnya penisku masuk semua ke vaginanya.

Hentakan yang cukup keras tadi membuat Agnes menjerit kesakitan. Untuk mengurangi rasa sakitnya, kuraba payudaranya dan kuremas-remas dengan lembut. Setelah Agnes merasa nikmat, baru kuteruskan mengocok vaginanya.

Lama-kelamaan Agnes mulai menikmati kocokanku. Kunaik-turunkan tubuhnya sehingga penisku makin dalam menghunjam ke dalam vaginanya yang semakin basah. Kubimbing tubuhnya agar naik turun.

“Aahh… aahh… aachk… Kak… Agnes… mau keluar… lagi”, katanya sambil terengah-engah. Selesai berbicara, penisku kembali disiram dengan cairan hangat. Bahkan lebih hangat dari kedua kakaknya. Begitu selesai ejakulasi, Agnes terkulai lemas dan memelukku.

Kuangkat wajahnya, kubelai rambutnya dan kulumat bibirnya dengan mesra. Setelah kududukkan Agnes di sebelahku, kupanggil kedua kakaknya agar mendekat. Kemudian aku berdiri dan mendekatkan penisku ke muka mereka bertiga.

Kukocok penisku dengan tanganku. Aku sudah tidak tahan lagi. Mereka secara bergantian mengulum penisku. Membantuku mengeluarkan air mani yang sejak tadi kutahan. Makin lama semakin cepat. Dan akhirnya, crooottt… croott… creet… creet! Air maniku memancar banyak sekali.

Membasahi wajah kakak beradik itu. Kukocok penisku lebih cepat lagi agar keluar lebih banyak. Setelah air maniku tidak keluar lagi, ketiganya tanpa disuruh menjilati air mani yang masih menetes. Lalu kemudian menjilati wajah mereka sendiri bergantian.

Setelah selesai, kubaringkan diriku, dan ketiganya kemudian merangkulku. Agnes di kananku, Elsa di samping kiriku, sedangkan Cristi tiduran di tubuhku sambil mencium bibirku. Kami berempat akhirnya tertidur kecapaian.

Apalagi aku, sepanjang pengalamanku berhubungan seks, belum pernah aku merasakan yang senikmat ini. Dengan tiga orang gadis, adik kakak, masih perawan pula semuanya.

Sabtu, 11 April 2020

Selingkuhku Karena Suamiku Jauh


Cerita Selingkuhku Karena Suamiku Jauh



Jarak umurku juga terpaut sangat jauh. Dia pejaka tua dulu menikahi aku dia berumur 38 tahun. Suamiku bernama Mas Ramli, dia berada di Kalimantan dan aku di Jawa. Aku dulu pernah tinggal di Kalimantan tetapi tidak betah karena jauh dari kota. Aku bosan dan hanya bertahan 6 bulan di Kalimantan. Suamiku menyadari alasanku tidak mau tinggal disana.

Setiap bulan Mas Ramli menyempatkan waktu untuk pulang melepas rindu. Mas Ramli sosok pria yang bertanggung jawab dan perhatian dengan keluarga. Setiap tanggal muda dia selalu mentransfer uang untuk kebutuhan aku dan anakku. Tidak sedikit uang yang Mas Ramli kirim, satu bulan dia memberi aku 10 juta. Aku bisa berbelanja apa saja yang aku inginkan.

Perawatan selalu menjadi nomor satu, untuk menjaga penampilan karena aku masih muda. Harus tetap cantik dan segar. Walaupun tubuhku yang sexy ini jarang dijamah suamiku. Mas Ramli bahagia banget hidup denganku, aku bisa memberikan kepuasan seks untuknya. Namun Mas Ramli tenaganya sudah tidak sekuat dulu, mudah loyo dan capek.

Paling sekali aja udah merasa puas, walaupun sebenarnya aku tidak merasakan kepuasan dari Mas Ramli. Rasanya hambar berhubungan seks dengan Mas Ramli, tapi mau bagaimana lagi ini sudah kewajibanku. Apalagi Cuma satu bulan sekali pulangnya, bagiku kepuasan seksku sangat berkurang. Hiburanku hanya bermain dengan teman-teman ngemall dan pergi kemana aja.

Setiap jalan dengan teman rasanya ngiri semua cerita tentang suaminya, sedangkan suamiku jauh disana. Kadang temanku sering mengejek aku , tapi yasudahlah itu hanya gurauan sesaat. Pada waktu itu Mas Ramli tidak bisa pulang selama 3 bulan karena disana sedang menunggui tanaman sawitnya. Selama 3 bulan itu berasa 3 tahun, hanya meteri yang aku dapat.

Batinku tertekan karena selalu jauh kebutuhan akan seks aku tidak terlampiaskan. Aku suntuk setiap hari aku pergi dengan temanku. Temanku bernama Andre , dia dulu teman sekolah aku. Dia masih bujang belum menikah, kita masih sering WA. Dan hanya dia yang selalu punya waktu kosong untuk aku. Mungkin kegiatannya hanya berkuliah dan nokrong, namanya anak muda.

Dia menjadi teman curhat aku, dia tau semua keluh kesah aku. Kadang kalau bertemu dengan Andre aku mengajak anakku supaya tidak menimbulkan fitnah. Anakku juga sangat terbiasa dengan Andre. Paling aku ke kafe atau ke timezone jika putriku ikut denganku. Setiap kali bertemu aku selalu menceritakan rumah tangga aku dengan Mas Ramli.

Saat itu Andre selalu memberikan nasehat agar aku selalu sabar. Memang tidak baik jika berumah tangga tetapi tidak tinggal serumah. Mau bagaimana lagi aku tidak bisa hidup di Kalimantan. Waktu itu Andre mengajakku pergi nonton, aku bergegas pergi untuk meghilangkan penat. Kita nonton film romantic, berasa masih jaman pacaran saja.

Andre memang tipikal cowok yang romantis tapi hingga saat ini dia masih asyik jomblo. Setelah film usai aku dan Andre pulang ke rumah. Besok Andre mengajakku pergi ke puncak dengan anakku. Ya nggak papa sih asal sama anak aku mau aja. Sesampainya di rumah aku bersiap-siap packing untuk besok.

Keesokan harinya aku sudah bersiap untuk pergi berlibur ke puncak. Aku sudah ijin dengan Mas Ramli, tetapi aku sengaja menutupi jika aku pergi dengan Andre. Sebenarnya nggak ada apa-apa Cuma aku takut mas Ramli berprasangka buruk terhadap ku. Aku, putriku dan Bik Tere berangkat menuju rumah Andre. Tampak Andre sudah menunggu di depan rumah dengan membawa tas ransel

Penampilan anak muda kece banget aku juga nggak mau kalah dong,

“ayo Dre kita pergi..”

“Iya tunggu sebentar kameraku tertinggal..”

Setelah semua sudah siap aku dan Andre menuju puncak, perjalan sekitar 3 jam dari rumah. Sepanjang perjalanan putriku diam tidak menangis tampaknya dia sangat happy. Dia dan Bik Tere tertidur pulas karena jalan macet total,mungkin karena hari libur. Sesampainya di villa tepat jam 1 siang, Andre memesan kamar 1,

“loh Hen kok Cuma pesan kamar satu sih..?”

“kan satu Villa ada dua kamar di dalamnya Rin, daripada sewa banyak kamar kan sayang buang uang..”

“ Oh gitu yah, yaudah, hhe… ”
Setelah kunci diberikan kita berempat menuju kamar. Memang benar apa kata Andre masuk ke kamar ada ruang tamu bed 2. Dan di dalam ada ruangan 1 lagi untuk Andre tidur. Aku, putriku dan Bik Tere tidur di dua bed depan. Ya okelah, kita siap berlibur 2 hari disini. Udara yang sangat dingin membuat putriku hanya berdiam diri di kamar ditemani Bik Tere.

Aku dan Andre pergi untuk menikmati pemandangan dan ke kebun teh. Andre bertingkah seperti suamiku jadi teringat mas Ramli. Jalan ke kebun teh sangat jauh keringat bercucuran membasahi pipiku. Tiba-tiba Andre mengusap keringatku. Aku terdiam dan memandangi Andre. Dalam hati berkata perhatian banget sama aku, pake mengusap keringat dan menggandeng tanganku ketika berjalan.

Aku terbawa suasana dan menikmati udara yang sangat dingin ini. Aku dan Andre berdiri di warung pinggiran disitu jual minuman hangat serta jagung bakar yang khas. Aku berhenti di warung itu istirahat sejenak,

“kamu sudah ijin sama suami kamu kan Rin..?”tanya Andre.

“sudah..dia mengijinkan kok..”

“yasudah berarti aman tidak akan timbul masalah, lama banget Mas Ramli nggak pulang Rin..”

“iya Dre lama banget, kangen sih tapi mau gimana lagi. Pengen banget nyusul tapi aku kurang cocok disana, aku harus bersabar menunggu suamiku pulang dan aku harus menahan rasa……..”

“rasa apa Rin..”“enggak kok..Hen biasa suami istri juga butuh berhubungan layaknya pasangan..”

“walaupun aku belum menikah aku tahu kok Rin apa yang kamu maksud..”

Dengan sedikit malu aku menatap wajah Andre. Aku curhat mengenai pribadiku, dia menyadarinya. Dia mengelus rambutku sambil memberikan pengertian. Rasanya nyaman banget berada di samping Andre. Pas lagi curhat Andre memeluk ku dengan tiba-tiba, aku sangat terkejut. Aku berfikiran mungkin hanya pelukan seorang sahabat saja.

Waktu semakin sore, aku harus pulang ke villa. Sampai di kamar putriku sudah tertidur pulas. Aku membersihkan badan mandi agar terlihat fresh. Dengan mengenakan baju santai seperti rok pendek dan aku bersolek. Setelah mandi aku dan Andre duduk di ruang Tv kita bercanda. Dia sampai menggelitik aku hingga aku tertawa keras.

Aku sudah mengantuk , aku pergi ke tempat tidurku. Andre masih menonton tv, tengah malam Andre mendekati tempat tidurku. Ntah malam itu, dia tidur disampingku menarik selimutku. Aku sungguh sangat terkejut. Padahal disamping aku ada Bik Tere, aku takut jika mereka terbangun melihat aku tidur dengan Andre,

“Dre, apaan sih kok tidur disini..”

“aku pengen menikmati malamku bersamamu Rin,..”

“jangan Dre aku sudah berkeluarga aku nggak mungkin menghianati Mas Ramli..”

“sudahlah jangan menolak aku tahu kamu rindu belaian laki-laki kan?”

Andre langsung mencium kening aku kemudian bibir aku dia kecup. Padahal samping bed aku ada putri dan pembantuku. Rasanya nggak tenang banget,

“pindah di kamar aku yuk Rin..”

Tanpa berfikir panjang Andre menggendong aku menuju kamarnya. Ntah apa yang akan dilakukan Andre aku sangat terbawa suasana. Seperti biasa dia bercanda aku selalu digodanya. Layaknya suami istri yang sedang bergurau di ranjang. Kembali memeluk aku dengan erat, aku yang memakai lingeri tanpa bra seakan payudaraku menempel di dada Andre.

Gairah nafsuku muncul dengan tiba-tiba, Andre mencium bibirku dengan sangat . Lingeriku terbuka terlihat pahaku yang mulus. Sangat nafsu ciuman Andre, aku terbawa dan membalas ciuman itu. Andre membuka lingeriku aku hanya mengikuti saja. Payudaraku menggantung kencang Andre tampak semakin bersemangat.

Tangannya siap menerkam payudaraku ini, aku ditidurkan. Tangan Andre meremas payudaraku, dia berusaha membangkitkan gairah seksku. Mulut mencium dan mengulum putting susuku. Tangan kanan memainkan jemarinya memutar putting dan meremas-remas,

“aku horny banget Dre…”

“tenang aja Rin aku bakal puasin kamu malam ini

Terus membuat ku semakin horny, kedua payudara dia mainkan sangat lama. Enak banget permainan Andre malam ini. Andre melepaskan lingerieku, dia melepas celananya. Tampak dari dalam celana dalam penis Andre tegak berdiri,

“buka sekalian dong Dre…”

Andre menuruti perintahku, dan wowww penis yang sangat besar berbulu lebat. Andre membuka celana dalamku, kakiku dia buka lebar. Selakanganku dia jilat hingga tubuhku menggeliat karena nikmat. Tangannya kembali bermain dimemekku yang besar yang rimbun akan bulu-bulunya,

“memekmu menggemaskan..” ucap Andre
Pemandangan yang sangat indah menantang Andre untuk segera memainkannya. Tangannya membuka lipatan-lipatan memekku. Dibuka lebar dan dia berusaha mencari lubang memekku itu. Dia membasahi memekku dengan mengecup ujung luar lubang itu. terus dia kecup hingga aku basah, keluar cairan. Namun Andre semakin bersemangat cairan itu dibiarkan meleleh ,

“ahhhh..ahhh…Dre ciumi lagi Dre..kecup lagi lubang memekku” kata-kata itu keluar dari mulutku.

Sangat lama dia memainkan aku, hingga aku tak kuasa. Andre kembali ke atas mencium bibirku, dadanya bergesekan dengan payudaraku sedangkan penis bergesekan dengan memekku. Nafsu birahi itu terus memuncak. Hingga saatnya Andre mencoba memasukkan Penisnya,

“akkkhhhh…akkkhhh…masuk lagi terus ke dalam Dre terus….”

Setengah batang penis masuk , “ohhhhh…ooohhh… lagi Dre terus dorong penismu masuk lagi.. 
“ahhhhhhhhhhhh…..sudah masuk Dere ayo Dre mainkan di dalam”
Andre mengocok kemaluannya di dalam, maju mundur gerakannya. Keringatku bercucuran membasahi tubuhku. Andre melihat payudaraku terlihat montok, dia tak kuasa melihatnya. Sambil memainkan penisnya, mulut Andre mengecup putting susuku yang berwarna kecoklatan,

“ouughhh nikmat ougghhhh…..” Andre terus menggoyangkan gerakan-gerakan nikmat.

Aku memeluknya erat dan tak kuasa aku mengeluarkan cairan lagi,

“Dre aku keluar nih..lagi Dre buat basah lagi..” aku selalu meminta lebih Andre pun selalu merespon permintaanku. 
Aku sudah pasrah dan sangat menikmati goyangan penis Andre di dalam lubang kenimatanku,

“aku sudah nggak tahan keluarin sekarang ya Rin..”

“croooottt..crrrrooottt…crroooottt…”

Andre menyemprotkan cairan tepat di luar pas didepan lubang memekku. Nikmat banget rasanya udah lama tubuhku ini tak disentuh pria. Andre mengambil tisu membersihkan tubuhku. Aku terbaring lemas Andre mendekatiku mencoba memberikan selimutnya. Udara yang dingin membuat gairahku muncul kembali,

“Dre lagi dong..”

Tanpa bersuara Andre mengelus payudaraku, putting dia putar-putar memang sengaja menggairahkanku kembali. “enak banget Dre..kecup dong biar makin nikmat..” mengecup putingku sangat lama, di belahan dadaku dia mengecup hingga ada tanda bibir merahnya.

“aku boleh nggak emut penismu..”

“boleh Rin apa aja boleh kita sama-sama menikmati..” 

Andre terbaring aku yang memainkannya, aku kocok penisnya sembari mulutku mengecup penisnya. Nggak lama membuat penis Andre berdiri, gampang banget deh. Aku mengulum dengan bersemangat, penis yang panjang itu tidak masuk sepenuhnya di mulutku,

“ahhhhh..ahhhhh Rinnn….” Desahan Andre sambil menekan kepalaku agar lebih dalam mengulum penisnya.

Karena sangat nikmat Andre tak kuasa akhirnya keluar kembali sperma itu. “croooottt..crooooott…” membasahi mulutku, banyak dan sedikit asin aku telan sebagian. Kenikmatan tersendiri bagiku merasakan sperma pria. Aku dan dia tak tahan sudah sangat capek. Kita tidur berdua di ranjang dengan posisi masih telanjang.


Tangan Andre tidak lepas dari dekapan dia terus memelukku memegang erat payudaraku seakan tidak mau aku tinggalkan. Hingga kita tertidur pulas, alarm berbunyi tepat jam 5. Aku membangunkan Andre untuk mandi. Aku dan dia mandi bareng di bath up, disitu kita masih sempet ngeseks di air. Setelah itu aku bergegas membangunkan Bik Tere untuk pulang.

Jam 8 kita chek out dari villa, aku menyempatkan pergi ke taman biar putriku bermain disana. Waktu semakin sore aku menagajak Andre pulang. Sepanjang perjalanan pulang aku terus mengingat kejadian semalam. Sejak saat itu aku menjalin hubungan dengan Andre. Bik Tere pun tau hubunganku, karena Andre sering menginap di rumahku. Perselingkuhan berjalan hingga Mas Ramli meninggal dunia dan aku menikah resmi dengan Andre.



Jumat, 10 April 2020

Linda Yang Diperkosa Bergilir

Kisah Linda Yang Diperkosa Bergilir


Warung yang menjual minuman keras itu , terletak jauh dari keramaian di pinggir kota, Warung itu selalu buka dan hampir tak pernah tutup. Hampir seluruh pengunjungnya adalah laki-laki pemabuk, preman, bandit , rampok , pembuat onar. Tempat itu menjadi sarang penjahat .

Sejumlah preman terlihat sedang asik minum-minum. Empat dari mereka bermain kartu remi yang sudah lusuh . dan yang lima lainnya sedang berbicara dengan Supandi. Mereka sedang merencanakan perampokan terhadap toko emas di kota

etelah berbicara cukup lama , Supandi menyalakan Rokoknya , lalu berjalan ke luar warung . Matanya menerawang jauh , menatap jalan kecil yang mulai gelap itu . Sampai matanya agak memicing , karena silau , tersorot lampu mobil

Daihaitsu Xenia itu tepat berhenti di samping Supandi . Perlahan kaca gelap mobil itu terbuka , dan terlihat sosok gadis muda . “ malam pak , numpang tanya , perumahan cemara indah , dimana pak..” suara gadis itu begitu lembut , membuat birahi Supandi jadi bangkit .

Supandi menatap gadis itu , dia tersenyum , di otaknya mencari cara , untuk memperdaya gadis itu .

Supandi menatap gadis itu , dia tersenyum , di otaknya mencari cara , untuk memperdaya gadis itu .“ sebenarnya bisa lewat jalan ini terus lurus , tapi jalan di depan ada galian kabel , jadi harus muter , terus lewat gang kecil di sebelah sana..” kata ronny membohonginya .

“ Oh , lewat jalan gang .. yang mana yah pak..” kata gadis itu lagi . “ wah jalannya sempit dan rusak , terus agak belok belok..” kata Supandi lagi .

Gadis itu diam , sepertinya binggung . “ begini saja , biar saya antar , saya naik motor , nanti kamu ikuti motor saya ..” kata Supandi .

Gadis itu tersenyum , “ wah , terima kasih , jadi repotin bapak saja nih..”

Supandi tersenyum , jantungnya berdetak lebih cepat , rencananya sudah makin mendekati ke mangsanya . Supandi tersenyum lagi lalu berkata “ tidak apa apa koq , tapi saya mau makan dulu yah.. di warung dalam sana .. kamu tunggu saja sebentar..” .

Supandi berencana , untuk mengepungnya bersama teman temannya dan membawanya masuk ke warung itu .

Tapi di luar dugaan Supandi , gadis itu malah turun dari mobil suzuki carry itu. “ eh pak , saya juga agak haus .. saya ingin minum juga..” katanya

Itu langkah yang salah , gadis itu tak menyadari banyak serigala lapar di dalam sana
Supandi tersenyum sekali lagi , dan menatap gadis itu . Yang berpakaian seksi dan sensual. Dia mengenakan gaun pesta . Bagian dadanya lumayan rendah membuat belahan dadanya agak terliha

Buah dada gadis itu tidak besar, tapi padat dan bulat, dan tetap mengacung walaupun ia tidak mengenakan BH sekalipun. Pantatnya juga terlihat bulat di tutupi oleh gaun pesta itu.

Panjang gaun malam itu hanya sampai sepuluh senti di atas lutut , membuat kakinya yang panjang terlihat jelas, halus, putih mulus. Karena ketatnya gaun yang ia pakai, gadis itu berjalan perlahan, masuk ke dalam warung itu. Rambutnya yang berwarna kecoklatan jatuh tergerai di punggungnya.

Setelah gadis itu berada di dalam warung itu , Dia tidak yakin apakah memang tempat ini yang baik , setelah matanya melihat keadaan di sekelilingnya. Ia sendiri harus bertanya beberapa kali kenapa bisa sampai ke tempat ini.

Gadis itu mulai grogi , dia terus dekat Supandi yang asik melahap mie instan rebus , lalu memutuskan untuk memesan coca-cola dan sambil berdiri menunggu sebentar.

Keempat orang yang sedang bermain kartu remi memandanginya dengan mata melotot penuh nafsu birahi .Gadis itu sendiri merasa merinding ketika matanya menatap mata mereka. Mereka menjilati bibir mereka setiap kali mata Linda (Nama gadis tersebut) beradu pandang dengan mereka. Tak lama , suasana semakin memanas .

“ pak , ayo tolong antarkan saya.” kata gadis itu pada Supandi . Supandi tersenyum “ sabar yah , oh iyah nama kamu siapa sih ” . Gadis itu tak menjawab . Tapi Supandi bertanya lagi “ eh , nama kamu siapa ?” . “ Linda “ jawabnya singkat.

“ Oh nama loe bagus juga , “ kata Supandi . Linda berkata lagi “ ayo pak , nanti saya bayar ongkosnya , tolong bapak antar saya sekarang “ .

Supandi tersenyum sinis , lalu tangannya hinggap di pantat Linda dan merabanya . Gadis itu tersendak “ eh.. jangan kurang ajar yah..” katanya . Supandi tersenyum menyeringai “ he he he baru gitu aja eleo udah marah , gimana kalo gua entot loe..” .

Nada bicara Supandi berubah , yang tadinya lembut ,sekarang jadi kasar . Linda menyadarinya , ini tidak baik . Segera dia menuju ke pintu , untuk pergi dari sana . Tapi terlambat , dua orang bandit berada di depan pintu . Mereka berdiri sambil mengusapi selangkangan mereka .

“Hei Non, gimana kalo loe buka baju elo , jadi kita bisa senang senang!” seseorang dari mereka berkata. “Gimana kalo kita nyanyi sama-sama , sambil telanjang Non?” yang lain menimpali.

Linda mulai panik , “ minggir , saya mau pergi ..” katanya .

Tapi seseorang segera mendekatinya dan menempatkan tangannya di bahunya serta mendorongnya duduk di kursi sementara preman itu sendiri duduk di sebelah Linda. “ Hei , apa apa nih..” kata Linda

Kemudian tanpa aba aba , preman itu menjilat dan mencium telinga Linda .Linda berontak , dan menjerit “ apa apa nih , bajingan… “ . Lalu tangan Linda reflek menampar pipi preman itu . Teman temannya yang lain tertawa tawa .

Tiba tiba , preman itu mencabut belatinya , dan menancap belati itu di kursi kayu yang di duduki Linda , tepat di antar kedua paha Linda . Untungnya belati itu tak sampai melukai pahanya .

Linda hanya bisa memandangi belati mengkilap itu dengan mulut terbuka tak percaya kejadian ini harus menimpa dirinya .

Ketika Linda tidak mengatakan apa-apa, orang itu memasukkan tangannya ke dalam gaun Linda, merabai pahanya dan berusaha membuka kaki Linda. “ Hei , apa apa nih tolong , jangan “ . Linda meronta dan memandang sekelilingnya dengan tatapan memelas mohon pertolongan.

“ Hei , jangan gangu dia , dia milik gua..” bentak Supandi . Dan preman itu melepaskan tangannya .

Supandi segera mendekati pintu dan menguncinya. Dua orang preman memegang tangan Linda yang terus berusaha meronta dan menjerit, “ Tolong.. tolong… lepaskan… jangan…” dari atas tempat duduknya. Kedua laki-laki itu berkata “ yah terus menjerit .. gua suka dengar suara jeritan eleo…”

Wajah Linda memutih pucat ketakutan, dan memohon pada mereka untuk melepaskan dirinya.

Tapi dua dari preman itu segera menarik tangannya , dan membawanya ke meja kayu , yang biasa dipakai buat makan . Linda terus meronta . Tangan preman itu menjambak rambutnya . Akhirnya mereka berhasil membawa dan membaringkan Linda di meja kayu itu .

Agen poker Online


Kemudian kedua tangannya di ikat pada kaki meja . Kini tangan Linda , terikat terbuka , satu ke kiri dan satu kekanan . Kini Linda terbaring tak berdaya , dengan tangan terikat seperti di salib . Hanya kakinya yang bergerak menendang nendang tanpa arah . Juga jerit tangisnya yang memilu .

“ Yah , terus berontak , gua suka sekali melihatnya..” kata Supandi tertawa . Linda terus berontak , dan menangis memohon dilepaskan . Tapi Supandi hanya tertawa . “ eh , elo orang minggir , liatin gua aja yah , cewek ini punya gua..” kata Supandi pada teman temannya.

Teman temannya hanya tertawa tawa .

Lalu Supandi segera merobek gaun Linda , dengan bantuan belatinya . Sekali tarik gaun itu lepas seluruhnya di sertai jeritan Linda .

Semua mata langsung tertuju pada tubuh Linda yang hanya memakai celana dalam hitam , dan juga bra yang hitam .

Supandi merangkak naik keatas meja . Tapi Linda segera menedangnya . Supandi cepat tanggap ,menangkis tendangannya , lalu memukul keras perutnya , Linda menjerit kesakitan “ aduh , ampun jangan pukul…” .Supandi pun turun lagi ,

dan mengikat kedua kakinya pada kaki meja itu . Kini Linda benar benar tak berkutik . Dia terikat diatas meja dengan kaki terbuka lebar. “ Ha ha cewek sialan loe , ayo berontak lagi..” kata Supandi.Linda hanya bisa menitikan air mata .

Dan Supandi pun segera mendekatkan mukanya pada selangkanan Linda , menciumi aroma vaginanya yang masih terbungkus celana dalamnya. Linda mengelijing dan memohon “ tolong hentikan jangan lakukan ini…” . Tapi itu sia sia saja .

Supandi terus saja menciumi celana dalamnya , dan tak lama dengan belatinya itu dia merobek celana dalam dan Bra Linda . Kini tubuh Linda terbuka , tanpa sehelai benang pun . Supandi menatap tubuh telanjang gadis itu , demikian juga preman preman bejat lainnya.

Buah dada Linda yang montok , vaginanya yang kecil dengan sedikit bulu bulu kemaluannya. Supandi segera mendekat ke vaginanya . Dengan dua jarinya dia membuka lebar bibir vagina Linda .” wah , memek elo masih bagus yah , apa eloe masih perawan..” kata Supandi.

Linda tak menjawab , hanya terisak tangis . Supandi pun mejulurkan lidah menjilati klitorisnya . Linda mengelijing dan meronta “ sudah tolong hentikan ” . Supandi terus saja bernafsu melumat vagina Linda . Membuat Linda terus mengelijing .

“ aghhh “ jerit Linda , ketika Supandi memasukan dua jarinya ke liang wanita Linda . Jari Supandi menyolok nyolok vagina Linda dengan cepat . Jerit kesakita Linda , malah semakin membuat gerakkan jari Supandi Liar . Supandi mengorek ngorek liang vagina Linda . Lalu menarik jarinya keluar.

Supandi mencabut jarinya , menatap jarinya yang basah , menyeringai , lalu kembali memasukan jarinya di liang vaginanya . “ rupanya , elo udah gak perawan yah.. dasar perek ” ejek Supandi .

Kembali jarinya menyodok nyodok vagina Linda , membuat Linda mengeram pedih.

Setelah Supandi puas memainkan vaginanya , Supandi melepaskan ikatan Linda dan langsung menariknya turun dari meja kayu itu .Linda tersungkur di lantai , dan Supandi membuka celananya . Penis ngacung keras.

Tiba-tiba, Supandi menjambak rambut Linda dan menariknya , Linda menjerit kesakitan “ ahhhh , tolong ampun…” .

Supandi memerintahkan Linda untuk segera mengulumnya dan jika ia berani mengigit penisnya, ia akan merontokan gigi Linda .

Supandi memajukan penisnya mendekati muka Linda , penisnya yang sudah tegang dan keras, ia menjepit hidung Linda untuk membuat Linda membuka mulutnya. Linda meronta , tapi Kembali Linda menjerit keras , “ Ahhhh … “ ketika satu pukulan tepat di mukanya

Ketika Linda kehabisan nafas dan membuka mulutnya untuk menghirup udara, Supandi segera mendorong penisnya ke dalam mulut Linda. dan mulai mendorong dan menarik kepala Linda.

Kepala Linda bergerak maju dan mundur tanpa henti, terus menerus. Lipstik Linda yang berwarna merah menempel di batang penis yang ada di mulutnya. Dan ketika kepala penis itu masuk ke tenggorokannya Linda tersedak, tapi Supandi tetap mendorong hingga kepala penis itu masuk lebih dalam di tenggorokan Linda.

Air mata mulai meleleh di pipinya . Sambil Linda dipegangi hingga tak bergerak dengan penis yang terbenam hingga tenggorokannya. Supandi kemudian menarik penisnya keluar , lalu mendorong lagi.

Setelah kira kira 10 menit , Supandi menekan masuk penisnya . Linda tersedak , dan terasa sperma Supandi muncrat di tenggorokkannya . Setelah penis itu benar benar terlepas dari mulutnya , Linda segerah memuntahkan sperma yang memenuhi mulutnya.


Seorang dengan perut buncit , tangannya penuh tatto segera menghapiri Linda. Membuka resleting celananya , Tangannya kemudian menjambak rambut Linda dan mulai mendorong masuk penisnya dalam mulut Linda mengantikan Supandi

Menggerakan penisnya dengan kasar membuat penisnya kembali bergerak keluar masuk di mulut Linda. Semua orang dapat mendengar suara dahi Linda yang menumbuk perut orang itu, dan erangan Linda yang terdengar setiap kali penis itu masuk jauh ke tenggorokannya.

Ketika laki-laki itu akan mengalami orgasem ia mendorong kepala Linda hingga hidung Linda terbenam di dalam rambut kemaluan orang itu tanpa bisa menarik nafas. Sperma langsung menyembur keluar memenuhi mulut Linda.

Dan dari sudut mulut Linda sperma menyemprot keluar, mengalir turun, menggantung di dagu Linda. Kemudian orang itu mulai bergerak lagi tanpa henti. Sperma terus mengalir keluar, jatuh dari leher Linda .Ketika akhirnya ia menarik penisnya dari mulut Linda, Linda megap-megap menarik nafas dan terbatuk-batuk memuntahkan sperma yang masih ada di tenggorokannya.

Dua orang kemudian memegangi Linda sementara yang lain mulai melepaskan pakaian mereka. Linda sendiri tak berdaya untuk melarikan diri, setelah baru saja ia mengalami shock.

Ketika semuanya telah telanjang bulat, kembali Linda diangkat dan diletakan di atas meja kayu dan langsung dipegangi oleh empat orang laki-laki, setiap orang memegangi tangan dan kakinya. Kaki Linda terbuka lebar dan tubuhnya telentang.

Supandi kembali mendekat dan naik ke atas meja. Perlahan ia menggosokan penisnya yang besar ke kaki Linda. Yang lain hanya bisa memandang iri pada penis Supandi yang panjangnya hingga 15 senti dan selalu ia yang mendapat kesempatan pertama. Supandi memerintahkan orang di dekat kepala Linda untuk mengangkat kepala Linda hingga Linda bisa melihat ketika penis Supandi mulai masuk ke vagina Linda.

Orang yang memegangi kaki Linda berusaha membuka kaki Linda lebih lebar. Dengan satu kali dorongan keras, penis Supandi dengan keras memasuki vagina Linda. Linda menjerit sekeras-kerasnya, “ AaHHHGG . . .” dan makin meronta-ronta, tanpa daya menghentikan Supandi memperkosa dirinya. Supandi sendiri menikmati sekali segala jeritan dan rontaan Linda. Ia menyeringai setiap kali Linda menjerit kesakitan.

Ketika Supandi sedang memperkosanya, laki-laki lainnya ikut menyakiti Linda dengan mencubit, meremas, meraba, mengisap, mengigit, menjilat dan menciumi seluruh tubuh Linda.

Mereka mulai dengan memainkan buah dada Linda dan mengisapi puting susunya, tangan-tangan mereka juga menarik-narik dan menjepit puting susunya. Linda terus menjerit , pilu “ ahhhggg ampun Ahhhh hentikan tolong….” .

Kaki Linda diangkat tinggi-tinggi dari atas meja sementara tangan-tangan merabainya, menikmati halusnya kaki Linda.

Beberapa menit kemudian jeritan Linda hanya tinggal erangan dan rintihan tapi Supandi tetap memperkosa Linda tanpa henti, terus bergerak makin cepat. Setelah lama kemudian, Supandi menarik penisnya hingga hampir terlepas dari jepitan vagina Linda, ia mengerang dan maju mendorong ke depan sekuat tenaga

Agen Poker domino Online

Kepala Linda terdongak dan jeritan melengking terdengar, melolong panjang keluar dari mulut Linda “ AGHHHH………”. Supandi mengejang beberapa saat penisnya menyemburkan sperma ke dalam vagina Linda. Setelah Supandi mencabut penis , spermanya pun berhamburan keluar dari liang vagina Linda yang membengkak dan memar

Laki-laki yang lain kemudian melepaskan pegangan Linda dan bertengkar mengenai giliran siapa selanjutnya.

Linda hanya bisa berbaring , menangis , tubuhnya menjejang kesakitan . kaki dan tangannya masih terbuka lebar, ia menangis histeris. Ia telah diperkosa , dilecehkan, harga dirinya di injak injak .

“Eh perek , kenapa nangis , Loe mustinya nikmatin, soalnya masih banyak cowok yang antri , semua mau cobain memek elo kita baru aja mulai!” katanya pada Linda.

Seorang laki-laki segera naik ke atas meja setelah Supandi turun. Sekarang, Linda dapat merasakan bagaimana bibir vagina-nya perlahan membuka kembali dan penis itu sedikit demi sedikit masuk ke dalamnya. Kesakitan kembali tercermin di wajah Linda, ketika ia merasa tubuhnya seperti dirobek oleh penis yang masuk. Linda mengerang lagi “ aghhh sakit…”

“Loe jangan belagu deh! Kalo lo nggak suka sama punya gue atau punya temen gue tadi, masih ada yang laen! Cepet atau lambat lo pasti temuin yang lo suka!” bentak orang itu.

Perkataan orang itu membuat apa yang telah ia takutkan selama ini menjadi nyata. Linda akan diperkosa bergantian oleh seluruh orang yang ada di bar itu. Dan ia tidak punya pilihan sama sekali. Linda hanya bisa menyerahkan dirinya dan melayani mereka hingga selesai.

Sekarang Linda hanya berharap ia bisa keluar dari situ hidup-hidup, dan berharap tidak ada seorang pun yang tahu apa yang telah ia alami.

Tak lama preman itu menyemburkan spermanya ke dalam vagina Linda yang sudah terisi oleh sperma Supandi. Lalu dengan segera orang lain menggantikan laki-laki itu, kemudian laki-laki lain menyusul, setelah itu temannya juga mulai memperkosa Linda.

Linda tidak bisa lagi menahan rasa sakit dan ia sudah kehabisan tenaga melayani laki-laki itu. Linda lalu menangis dan memohon pada semuanya agar melepaskan dirinya.” Sudah tolong lah Ahhh saya , sudah tak kuat , ahhh sakit…” .

Tapi Laki-laki yang sedang menindihnya meremas buah dada Linda keras-keras hingga Linda menjerit kesakitan. “ AHHGGG sakit hentikan tolong…” . Dan menarik puting susunya dengan kuat “ AGHH sakit ampunnn…”

“Jangan berisik! Lo belom ngelayanin temen-temen gue! Masih ada lima orang lagi!” bentaknya pada Linda.

Tiba-tiba orang itu menarik penisnya keluar dan merangkak ke dada Linda. Linda sudah sangat ketakutan sekarang hingga ia hanya bisa berbaring dengan mata terpejam erat, menunggu orang selanjutnya yang akan mengambil giliran memperkosanya.

Ia sama sekali tidak menyadari orang yang baru saja memperkosanya mengarahkan penisnya ke muka Linda. Dan tepat sebelum orang itu orgasme Linda membuka matanya. Sperma segera menyembur ke seluruh wajah Linda. Sehingga seluruh sperma itu keluar menyembur dari penis itu.

Ketika orang itu puas ia menarik rambut Linda dan menamparkan penisnya ke wajah Linda. “satu-satunya yang boleh loe mohon cuma ini tau? Loe sendiri yang masuk ke sini pake pakaian merangsang kayak perek , dan loe mohon kita berhenti? Lo bercanda apa? Lo musti ngelayanin kita sampe kita nggak bisa bangun lagi! Ngerti” Orang itu membentak Linda.

Lima orang terakhir kemudian mengambil giliran masing-masing dan memperlakukan Linda sama dengan orang sebelumnya. Ketika hampir orgasme, mereka menarik penisnya keluar, merangkak di atas dada Linda, dan memyemprotkan sperma mereka ke seluruh wajah dan buah dada Linda kemudian menarik rambut Linda untuk membersihkan penis mereka.

Dan ketika orang yang terakhir selesai Linda berbaring hampir tak sadarkan dir

Wajah, buah dada, dan puting susu Linda seluruhnya dilumuri sperma. Sperma itu mengalir turun dari sisi wajahnya, masuk ke telinga dan leher Linda. Linda tidak bisa membuka matanya karena semuanya tertutup oleh sperma. Linda harus bernafas melalui mulutnya karena sperma sudah masuk ke hidungnya.

Rambut Linda yang kecoklatan terlihat kusut karena terkena sperma yang mengering di rambutnya. Ketika orang-orang itu beristirahat sejenak, Linda hanya berbaring di atas meja , kakinya terbuka lebar dan sperma mengalir keluar dari vaginanya, menunggu orang selanjutnya memperkosa dirinya.

Vagina Linda tampak memar, memerah, dan terasa sakit karena baru saja dimasuki sepuluh orang bergantian tanpa henti.


Dua orang menarik tubuh Linda turun dari meja itu dan menyeretnya ke kamar mandi. Mereka kemudian membersihkan tubuh Linda dengan kertas tisu yang kasar dari sperma yang menempel. Dan ketika tubuhnya diseret keluar lagi, Linda melihat meja tadi telah dipindahkan ke pinggir ruangan.

Di tengah ruangan itu sekarang tergelar matras kusam dan delapan laki-laki telanjang bulat berdiri mengelilinginya. Linda didorong ke tengah-tengah lingkarang orang itu, hingga ia terjatuh ke atas matras, tubuhnya tersungkur tak berdaya untuk mengangkat tubuhnya.

Linda merasakan tangan-tangan di seluruh tubuhnya mulai menarik, mendorong dan mengangkat tubuhnya. Ketika Linda membuka matanya ia melihat seseorang telah berbaring telentang di bawah tubuhnya.

Orang itu adalah si Supandi, dan penisnya sudah tegak berdiri. Kedua bibir vagina Linda kemudian dibuka oleh dua pasang jari-jari ketika perlahan tubuh Linda diturunkan mengarah ke penis Supandi. Dengan sisa-sisa sperma yang ada, penis itu dapat lebih mudah masuk ke dalam vagina Linda.

Dan Linda sendiri hanya mengerang, merasakan kembali sakit “ Ahggg Aghh perih tolong hentikan sudahh..”

Seseorang kemudian menarik rambutnya, dan sebuah penis lain mendekati mulutnya. Linda dengan perlahan membuka mulutnya, berharap mereka tidak akan menyakitinya jika ia menuruti kemauan mereka. Penis itu masuk hingga ke tenggorokan Linda dan berhenti tak bergera

Selanjutnya Linda merasakan sebuah tangan mendorong tubuhnya hingga turun. Kemudian tangan-tangan lain mulai membuka belahan pantatnya. Linda panik dan berusaha merangkak menjauhi tangan-tangan itu. Dengan merangkak Linda membuat penis di mulutnya masuk makin dalam ke tenggorokannya.

“Hei, lo suka juga akhirnya! Kalo gitu ayo mulai aja sayang!” kata orang yang memasukan penisnya ke mulut Linda sambil tersenyum.

Ia mulai menggerakan pinggulnya secepat dan sekuat tenaga. Tubuh Linda yang terdorong mundur karena gerakan orang itu, disambut dengan sebuah penis lain di liang anusnya. Sekarang rasa sakit yang perlahan mulai hilang dari tubuh Linda, kembali menyengat seluruh tubuhnya.

Rasa sakit itu semakin menjadi-jadi, sakit yang tidak pernah dirasakan Linda sebelumnya. Pikiran Linda menjerit-jerit kesakitan, sedangkan mulutnya hanya bisa mengeluarkan suara tidak jelas diredam oleh penis yang keluar masuk.

Rasa sakit itu makin menjadi-jadi, ketika ketiga orang itu mulai bergerak berirama. Tubuh Linda seperti terkoyak-koyak ketika penis-penis itu bergantian keluar masuk di dalam vagina dan anusnya.

Dua orang kemudian mendekat memegangi tubuh Linda hingga ia tidak terjatuh ke samping. Semua lubang di tubuh Linda, mulut, vagina dan anus dipergunakan oleh mereka untuk memuaskan nafsu mereka secara bersamaan.

Kemudian dua orang terkakhir tadi menarik tangan Linda, melingkarkan jari-jari Linda di penis mereka dan menyuruhnya untuk mulai mengocok penis-penis mereka, sementara dua orang lainnya berlutut di samping Linda, dan menarik buah dadanya untuk kemudian digosokan pada penis mereka.

Sekarang Linda sudah dalam keadaan berlutut, tubuhnya bergoyang maju mundur. Tujuh dari sepuluh orang itu terus-menerus menggunakan tubuh Linda untuk membuat mereka puas. Tidak seorang pun peduli dan melihat bahwa Linda sama sekali tidak bisa bergerak. Semuanya tampak sangat bernafsu memperoleh bagian tubuh Linda.

Setelah beberapa menit rasa sakit itu mulai bisa ditekan oleh Linda. Linda terus memejamkan matanya karena ia tidak ingin melihat bagaiman orang-orang itu mempergunakan tubuhnya untuk memuaskan mereka. Ia hanya berharap semua itu segera selesai, karena dirinya hampir tidak bisa lagi menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Orang di anus Linda lebih dulu orgasme. Ketika ia selesai dan menarik penisnya keluar, orang lain maju dan dengan mempergunakan sperma orang yang pertama, ia melumasi penisnya dan memasukannya ke anus Linda. Lalu orang di mulutnya menyemburkan sperma, membuat Linda tersedak tak bisa bernafas, berusaha sekuat tenaga menelan sperma orang itu.

Lalu penis itu ditarik dan digantikan oleh penis lain, yang kali ini lebih besar. Linda berusaha membuka mulutnya, tapi orang itu tidak sabar dan langsung mendorong penisnya masuk, dan mulai bergerak.

Ia mendorong penisnya dalam-dalam dan tidak menariknya keluar, terus menahannya di dalam tenggorokan Linda. Linda kemudian merasakan getaran dari tubuh Supandi di bawahnya dan cairan hangat mengalir ke dalam vaginanya, segera setelah itu orang lain menggantikan posisi Supandi tadi

Orang-orang tadi bergantian memperkosa Linda di seluruh lubang yang ada, ia terus menelan semua sperma yang disemburkan di dalam mulutnya. Dua orang di depan wajahnya mengocok penisnya masing-masing dan mengarahkan penisnya ke wajah Linda.

Ketika Linda melihat ke bawah, orang di bawah tubuhnya sedang menatap wajahnya dan kepalanya diganjal oleh kedua tangannya. Tak lama kemudian sperma kembali masuk ke dalam vagina Linda, dua detik kemudian sperma menyembur ke anusnya.

enis lain kembali masuk ke vagina Linda. Linda kembali memejamkan matanya, ia sekarang hanya bisa mengeluarkan suara erangan, “ aghhh aghh aghh…” . yang semakin tinggi ketika penis lain masuk ke anusnya. Ketika ia membuka matanya lagi, Linda melihat sebuah penis diarahkan ke wajahnya.

Kepala penisnya berwarna ungu bulat, dan beberapa detik kemudian sperma menyembur menghantam wajahnya mengalir masuk ke mulutnya. Orang tubuh kemudian minggir dan sebuah penis lain maju mendekat.

Sepanjang malam Linda terus melanyani sepuluh orang itu hingga semuanya mendapat bagian menggunakan mulut, vagina dan anusnya paling sedikit satu kali. Dan ketika orang-orang tersebut puas dan menjauh dari tubuh Linda, tubuh Linda tersungkur , terkapar tak berdaya .Linda lalu mengangkat wajahnya berusaha melihat orang-orang yang mengelilinginya, setelah itu semuanya gelap Linda tak sadarkan diri.

Aku Menjadi Budak Seks Untuk Tante-Tante

Aku Menjadi Budak Seks Untuk Tante-Tante

Sedikit aku akan menceritakan sebagai mana profesiku sebagai gigolo kisah ini memang nyata adanya tanpa ada rekaya di dalamnya, namaku Dedy aku berasal dari kota Bandung , aku sudah menjalani selama kurang lebih 3 tahun  ketika aku disuruh melayani tante tante 4 orang dalam semalam ingin tau ceritanya gimana langsung saja.

Sejak itu aku mempunyai pelanggan tetap namanya Tante Cindy (bukan nama asli), dia seorang janda tidak mempunyai anak, tinggal di Bandung, orangnya cantik, putih, payudaranya besar walaupun sudah kendor sedikit, dia keturunan tionghoa.

Dia seorang yang kaya, memiliki beberapa perusahaan di Bandung dan Jakarta, dan memiliki saham di sebuah Hotel berbintang di Bandung.

Sabtu pukul 7 pagi, HP-ku berbunyi dan terdengar suara seorang wanita, dan kulihat ternyata nomor HP Tante Cindy

“Hallo Sayang.. lagi ngapain nich.. udah bangun?” katanya.

“Oh Tante.. ada apa nich, tumben nelpon pagi-pagi?” kataku.

“Kamu nanti sore ada acara nggak?” katanya.

“Nggak ada Tante.. emang mo ke mana Tante?” tanyaku.

“Nggak, nanti sore anter Tante ke puncak yach sama relasi Tante, bisa kan?” katanya.

“Bisa tante.. aku siap kok?” jawabku.

“Oke deh Say.. nanti sore Tante jemput kamu di Kostmu ya”, katanya.

“Oke.. Tante”, balasku, dengan itu juga pembicaraan di HP terputus dan aku pun beranjak ke kamar mandi untuk mandi.

Sore jam 5, aku sudah siap-siap dan berpakaian rapi karena Tante Cindy akan membawa teman relasinya. Selang beberapa menit sebuah mobil mercy new eye warnah hitam berkaca gelap berhenti di depan rumahku. Ternyata itu mobil Tante Cindy, langsung aku keluar menghampiri mobil itu sesudah aku mengunci seluruh pintu rumah dan jendela.

Aku pun langsung masuk ke dalam mobil itu duduk di jok belakang, setelah masuk mobil pun bergerak maju menuju tujuan.

Di dalam mobil, aku diperkenalkan kepada dua cewek relasinya oleh tante, gila mereka cantik-cantik walaupun umur mereka sudah 40 tahun, namanya Tante Desy umurnya 41 tahun kulitnya putih, payudaranya besar, dia merupakan istri seorang pengusaha kaya di Jakarta dan Tante Lidya 39 tahun, payudaranya juga besar, kulitnya putih, juga seorang istri pengusaha di Jakarta.

Mereka adalah relasi bisnis Tante Cindy dari Jakarta yang sedang melakukan bisnis di Bandung, dan diajak oleh Tante Cindy refreshing ke villanya di kawasan Puncak. Keduanya keturunan Tionghoa.

Di dalam mobil, kami pun terlibat obralan ngalor-ngidul, dan mereka diberitahu bahwa aku ini seorang gigolo langganannya dan mereka juga mengatakan ingin mencoba kehebatanku.


Baca juga cerita : Aku Di Jual Kawan Ketika Pulang Dugem


Selang beberapa menit obrolan pun berhenti, dan kulihat Tante Desy yang duduk di sebelahku, di sofa belakang, tangannya mulai nakal meraba-raba paha dan selangkanganku.

Aku mengerti maksudnya, kugeser dudukku dan berdekatan dengan Tante Desy, lalu tangan Tante Desy, meremas batang kemaluanku dari balik celana. Dengan inisatifku sendiri, aku membuka reitsleting celana panjangku dan mengeluarkan batang kemaluanku yang sudah tegak berdiri dan besar itu.

Tante Desy kaget dan matanya melotot ketika melihat batang kemaluanku besar dan sudah membengkak itu. Tante Desy langsung bicara kepadaku, “Wow.. Dedy, kontol kamu gede amat, punya suamiku aja kalah besar sama punya kamu..” katanya.

Masa sich Tante”, kataku sambil tanganku meremas-remas payudaranya dari luar bajunya.

“Iya.. boleh minta nggak, Tante pengen ngerasain kontol kamu ini sambil kontolku dikocok-kocok dan diremas-remas, lalu dibelai mesra?” katanya.

“Boleh aja.. kapan pun Tante mau, pasti Dedy kasih”, kataku yang langsung disambut Tante Desy dengan membungkukkan badannya lalu batang kemaluanku dijilat-jilat dan dimasukakkan ke dalam mulutnya, dengan rakusnya batang kemaluanku masuk semua ke dalam mulutnya sambil disedot-sedot dan dikocok-kocok.

Tante Cindy yang duduk di jok depan sesekali menelan air liurnya dan tertawa kecil melihat batang kemaluanku yang sedang asyik dinikmati oleh Tante Desy. Tanganku mulai membuka beberapa kancing baju Tante Desy dan mengeluarkan kedua payudaranya yang besar itu dari balik BH-nya. lalu kuremas-remas.

“Tante.. susu tante besar sekali.. boleh Dedy minta?” tanyaku.

Tante Desy hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tanganku mulai meremas-remas payudaranya. Tangan kiriku mulai turun ke bawah selangkangannya, dan aku mengelus-ngelus paha yang putih mulus itu lalu naik ke atas selangkangannya, dari balik CD-nya jariku masuk ke dalam liang kewanitaannya. Saat jariku masuk, mata Tante Desy merem melek dan medesah kenikmatan,

“Akhhh.. akhhhh.. enakk akhhh.. terus sayang..”

Beberapa jam kemudian, aku sudah tidak tahan mau keluar.

“Tante… Dedy mau keluar nich..” kataku.

“Keluarain di mulut Tante aja”, katanya

Selang beberapa menit, “Crooot.. crooot.. crottt..” air maniku keluar, muncrat di dalam mulut Tante Desy, lalu Tante Desy menyapu bersih seluruh air maniku.


Kemudian aku pun merobah posisi. Kini aku yang membungkukkan badanku, dan mulai menyingkap rok dan melepaskan CD warna hitam yang dipakainya. Setelah CD-nya terlepas, aku mulai mencium dan menjilat liang kewanitaannya yang sudah basah itu.

Aku masih terus memainkan liang kewanitaannya sambil tanganku dimasukkan ke liang senggamanya dan tangan kiriku meremas-remas payudara yang kiri dan kanan.

Sepuluh menit kemudian, aku merubah posisi. Kini Tante Desy kupangku dan kuarahkan batang kemaluanku masuk ke dalam liang senggamanya,

“Blesss.. belssss.” batang kemaluanku masuk ke dalam memek nya yang sempit itu, dan Tante Desy menggelinjang kenikmatan, ku naik-turunkan pinggul Tante Desy, dan batang kemaluanku keluar masuk dengan leluasa di liang kewanitaannya.

Satu jam kemudian, kami berdua sudah tidak kuat menahan orgasme, kemudian kucabut batang kemaluanku dari mekinya, lalu kusuruh Tante Desy untuk mengocok dan melumat batang kemaluanku dan akhirnya,

“Crooot.. crott.. croottt..” air maniku muncrat di dalam mulut Tante Desy. Seketika itu juga kami berdua terkulai lemas. Kemudian aku pun tertidur di dalam mobil.

sesampainya di villa Tante Cindy sekitar jam 8 malam. Lalu mobil masuk ke dalam pekarangan villa. Kami berempat keluar dari mobil. Tante Cindy memanggil penjaga villa, lalu menyuruhnya untuk pulang dan disuruhnya besok sore kembali lagi.

kami berempat pun masuk ke dalam villa, karena lelah dalam perjalanan aku langsung menuju kamar tidur yang biasa kutempati saat aku diajak ke villa Tante Cindy. Begitu aku masuk ke dalam kamar dan hendak tidur-tiduran, aku terkejut ketika ke 3 tante itu masuk ke dalam kamarku dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelain benang pun yang menempel di tubuhnya.

Kemudian mereka naik ke atas tempat tidurku dan mendorongku untuk tiduran, lalu mereka berhasil melucuti pakaianku hingga bugil. Batang kemaluanku diserang oleh Tante Cindy dan Tante Lidya, sedangkan Tante Desy kusuruh dia mengangkang di atas wajahku, lalu mulai menjilati dan menciumi memek Tante Desy.

Dengan ganasnya mereka berdua secara bergantian menjilati, menyedot dan mengocok batang kemaluanku, hingga aku kewalahan dan merasakan nikmat yang luar biasa. Kemudian kulihat Tante Cindy sedang mengatur posisi mengangkang di selangkanganku dan mengarahkan batang kemaluanku ke liang kewanitaannya.

“Blesss.. bleeesss..” batang kemaluanku masuk ke dalam memeknya Tante Cindy, lalu Tante Cindy menaik turunkan pinggulnya dan aku merasakan memeknya yang hangat dan sudah basah itu. Aku terus menjilat-jilat dan sesekali memasukkan jariku ke dalam memek Tante Desy, sedangakan Tante Lidya meremas-remas payudara Tante Cindy.

Beberapa jam kemudian, Tante Cindy sudah orgasme dan Tante Cindy terkulai lemas dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sebelahku sambil mencium pipiku. Kini giliran Tante Lidya yang naik di selangkanganku dan mulai memasukan batang kemaluanku yang masih tegak berdiri ke memek senggamanya,

“Bleesss.. bleesss..” batang kemaluanku pun masuk ke dalam memek Tante Lidya. Sama seperti Tante Cindy, pinggul Tante Lidya dinaik-turunkan dan diputar-putar.

Setengah jam kemudian, Tante Lidya sudah mencapai puncak orgasme juga dan dia terkulai lemas juga, langsung kucabut batang kemaluanku dari memek Tante Lidya, lalu kusuruh Tante Desy  untuk berdiri sebentar, dan aku mengajaknya untuk duduk di atas meja rias yang ada di kamar itu, lalu kubuka lebar-lebar kedua pahanya dan kuarahkan batang kemaluanku ke memeknya, “Blesss.. .bleeess..” batang kemaluanku masuk ke dalam Desyng kewanitaan Tante Desy.

Kukocok-kocok maju mundur batang kemaluanku di dalam memek Tante Desy, dan terdengar desahan hebat,

“Akhhh.. akhhh.. akhhh.. terus sayang.. enak..” Aku terus mengocok senjataku, selang beberapa menit aku mengubah posisi, kusuruh dia membungkuk dengan gaya doggy style lalu kumasukan batang kemaluanku dari arah belakang. “Akhhh.. akhhh..” terdengar lagi desahan Tante Desy.

Aku tidak peduli dengan desahan-desahannya, aku terus mengocok-ngocok batang kemaluanku di memeknya sambil tanganku meremas-remas kedua buah dada yang besar putih yang bergoyang-goyang menggantung itu.

Aku merasakan memek Tante Desy basah dan ternyata Tante Desy sudah keluar. Aku merubah posisi, kini Tante Desy kusuruh tiduran di lantai, di atas karpet dan kubuka lebar-lebar pahanya dan kuangkat kedua kakinya lalu kumasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya,

Blesss.. blessss.. blessss..” batang kemaluanku masuk dan mulai bekerja kembali mengocok-ngocok di dalam memeknya. Selang beberapa menit, aku sudah tidak tahan lagi, lalu kutanya ke Tante Desy, “Tante, aku mau keluar nich.. di dalam apa di luar?” tanyaku.

“Di dalam aja Sayang..” pintanya.

Kemudian, “Crottt.. crooottt.. croottt..” air maniku muncrat di dalam memeknya Tante Desy, kemudian aku jatuh terkulai lemas menindih tubuh Tante Desy sedangkan kejantananku masih manancap dengan perkasanya di dalam memeknya.

Kami berempat pun tidur di kamarku, keesokan harinya kami berempat melakukan hal yang sama di depan TV dekat perapian, di kamar mandi, maupun di dapur,Sampai sekarang aku dan tante Cindy beserta kawan nya tante Lidya tetap berhubungan sampai sekarang…

Rabu, 08 April 2020

Cerita Sex Pembatu Cantik dan bohay


Aku Disetubuhi Oleh Majikan Dan Anaknya


Melisa namaku aku adalah gadis desa yang bekerja di kota sebagai pembantu rumah tangga, Aku masih muda umurku 25 tahun dari lulus sekolah aku sudah bekerja menjadi PRT. Itu sudah pilihanku sejak awal karena pendidikan rendah tidak ada pilihan lain lagi. Hingga aku menjalani pekerjaan ini sudah 7 tahun lamanya.

Aku bisa membantu ibuku di desa dengan kirim uang untuk membantu adik-adikku agar mereka bisa sekolah tinggi. Aku termasuk salah satu pembantu yang banyak disukai majikan. Dalam hal bekerja aku memang banyak disukai karena pekerjaanku selalu beres. Merawat anak juga demikian dengan penuh kasih sayang.

Karena maraknya pembantu yang menyiksa anak asuhnya. Aku tidak seperti itu karena aku bekerja dengan setulus hati. Bekerja selama 7 tahun dengan dua majikan yang berbeda. Dulu aku dengan majikan awal aku bekerja karena dia pindah akhirnya aku berhenti kerja. Sebenarnya dia masih ingin menggunakan jasaku tetapi aku enggan karena harus pindah ke provinsi yang lebih jauh.

Aku pun bekerja dengan majikan baruku bernama bu Mina. Dia juga sangat senang dengan ku, aku bekerja dengan dia sudah 5 tahun. Sejak aku bekerja dengan dia aku berubah penampilan. Aku yang dulu biasa saja kini aku pun berubah penampilan. Sedikit rapi dan berani menggunakan kosmetik pemutih agar terlihat lebih cantik.

Aku masih berstatus lajang namun aku memiliki kekasih hati di desa. Umur 27 tahun aku menikah dengan pacarku rencananya. Aku juga sudah seperti suami istri jika bertemu pacar di desa. Hubungan seks dengan pacar sudah biasa bagiku. Aku melakukan hubungan seks tetapi tidak bergonta ganti pasangan
Aku juga bisa menjaga agar tidak kebobolan , jadi kita sudah berjanji sehidup semati kepadanya. Tetapi aku memiliki cerita yang sangat mengesankan. Aku seks dengan anak majikan dan majikanku dalam satu waktu dan satu ranjang. Majikanku bu Mina memiliki anak bernama Edo , dia berumur 18 tahun. Dulu sebelum dia dewasa masih aja minta dimandiin minta dikelonin kalau tidur.

Dulu penis ciliknya belum sebesar sekarang dan belum ada rambut di kemaluannya. Namun setelah dia dewasa dan memilki rasa malu dia pun tidak memintaku untuk memandikannya. Lagian dia kini sudah kuliah tidak mungkin kan setiap hari aku mandiin dia. Awalnya aku bisa ngeseks dengan bapak dan anak itu karena bu Mina pergi ke luar kota.

Bapak memintaku untuk membuat secangkir kopi. Sore hari bapak suka duduk di teras rumah sedanglan Edo pergi kuliah hingga malam. Bapak tidak biasanya memandangiku seperti ini, dari atas hingga ke bawah. Aku risih melihat pandangan bapak aku pun segera pergi ke dapur. Aku menuju kamar sehabis mandi dan ganti baju.

Kalau sudah menyiapkan makan malam aku biasanya rebahan di tempat tidurku. Dan pastinya aku memakaii baju tidur daster yang sexy. Paling nyaman memang malam hari aku bisa beristirahat sejenak.

Menonton tivi dikamar sambil smsan atau telponan dengan pacarku. Biasanya aku menutup pintu kamar tetapi malam itu aku lupa. Aku tertidur pulas dengan memakai daster yang sexy.

Biasanya kalau tidur aku pun tidak memakai bra karena bra membuat sesak dada dan tidak baik jika dipakai saat tidur. Entah malam itu pukul setengah 9 aku merasa ada seseorang yang sedang membelai paha mulusku. Belaian itu sangat lembut serasa sedang bermimpi. Aku tidak membuka mata tetapi setelah belaian itu sampai ke leher akupun terbangun.

Kamar serasa gelap padahal aku tidak mematikan lampu kamar. Aku meraba sebelehaku dan aku menjerit ternyata ada orang,“aaaaaaa…..siapa kamu…..!!!!”“ssstt diam Melisa ini bapak….”“ada apa pak kok masuk di kamar Melisa dengan tiba-tiba…”“kamu tenang saja bapak hanya ingin memanjakanmu malam ini…”

Aku pun segera menyalakan lampu namun bapak menarikku di ranjang. Dengan lembutnya bibir bapak mengecup bibirku. Aku tidak membuka mulut namun lama-lama terbuka dengan sendirinya aku pun membalas ciuman bapak. Lidahku terjepit di dalam mulut bapak, nikmat sekali. Bapak meraba-raba rambut leher dan tubuhku

Dia melepaskan ciuman lalu menuju ke telingaku. Telingaku dijiliti dengan penuh gairah, aku geli sekali. Kakiku bergerak bergesekan dan gairah yang sangat tinggi itu muncul. Dari luar telinga hingga ke leher lidahnya bermain dengan sangat nikmat,

Dia lanjut menciumi wajahku hingga ke hidung dan kepipiku. Semua tak luput dari jilatan mautnya, bibir mungilku pun dia jilati. Dan akhirnya dia menciumi bibirku dengan penuh kenafsuan.  Ciuman bapak semakin menggairahkan birahiku hingga aku memejamkan mata. Kita saling berhadapan dan tidur diranjang berdua.

Daster yang menutupi tubuhku dibuka bapak dan aku menurutinya. Dengan jelas payudaraku yang semok itu terlihat. Bapak langsung berada di atasku dia menciumi leherku hingga ke payudaraku. Lidahnya yang panjang menjilati putting susuku,

Lidahnya berputar-putar menjilati putting susuku. Dan kemudian dia mengulum dengan memasukkan putingku ke dalam mulutnya. Dia emut dan dia hisap dengan sangat nikmat. Layaknya bayi yang sedang menyusu ibunya dia menghisap dengan penuh gairah. Tangannya terus sambil membelai tubuhku.

Pahaku yang mulus dia belai hingga bulu kudukku berdiri karena horny. Belaian lembut itu membuat aku melayang serasa terbang saat itu. Aku tidak melawan dan hanya menikmati dengan memejamkan mata. Sesekali aku juga membelai bapak agar makin nikmat. Sambil mengemut putingku tangannya tidak diam terus membelai setiap bagian sensitif tubuhku

Tubuhku mengejang tak karuan aku pasrah karena belaian demi belaian itu ku rasakan.bapak tampaknya lebih mahir dalam bercinta. Kedua payudaraku dimainkan secara bergantian. Kanan kiri oke dia hisap dan dia remas,

Bapak menuju ke bawah dipusarku terus dia jilati tubuhku. Aku semakin horny dibuatnya, bapak membuka celana dalamku. Dia membelai memekku dengan kelembutan,

Desahanku sangat keras dan terdengar hingga diluar. Kita pun berhenti sejenak karena suara motor Edo sudah memasuki gerbang. Bapak memainkan memekku dengan pelan agar aku tidak mendesah keras. Namun aku tidak bisa menahan aku pun merintih hingga Edo mendengar rintihanku,

Edo tampaknya berjalan mendekati kamarku dan dengan cepatnya dia membuka kamarku sambil menyalakan lampu. Edo melihat aku dan bapaknya sedang bercumbu dan telanjang bulat. Lalu Edo mendekati, bapaknya ketakutan dengan wajah Edo yang sedikit garang. Entah aku pun juga kebingungan malam itu.

Edo tanpa berkata-kata dia juga melepas pakaiannya. Tanpa basa basi Edo mendekatiku yang terbaring lemas. Bapaknya berada di depan memekku sedangkan Edo langsung menciumi bibirku.

Bapaknya juga melanjutkan dengan menjilati selakanganku. Edo menciumi bibirku dengan penuh gairah. Sambil tangannya membelai payudaraku.Z


Dua orang anak dan bapak menikmati tubuhku yang mulus. Secara bebarengan mereka menikmatiku, Edo menciumi bibirku dan bapaknya menjilati memekku. Aku sangat kuwalahan mengahadapi mereka berdua yang sangat beringas. Edo ternyata diam-diam pandai ngeseks juga,

Edo pun berada diatasku, penis kecilnya yang menegang itu berada diatas mukaku. Aku diminta untuk mengulum penis kecilnya. Penisnya dia arahkan masuk ke dalam mulutku. Dengan perlahan aku mengemut penis Edo. Aku emut keluar masuk sembari aku kocok, dia tampak merintih,

Aku semakin bergairah karena memekku terus dijilati bapak. Bapak juga sangat lihay menjilati memekku hingga membuatku mengulum penisnya dengan cepat. Edo yang tak tahan dengan kuluman dia terus merintih nikmat.  Bapak yang terus menjilati memekku membuat aku orgasme beberapa kali.

Dengan posisi membelakangi Edo bapak mencoba memasukkan penis besarnya ke dalam memekku. Aku masih menikmati penis kecil yang bergelut di dalam mulutku. Aku sedot dan aku kocok penis Edo. Bapak masih berusaha memasukkan penisnya ke dalam memekku. Mulutku sedang mengulum penis Edo sedangkan bapak memberikan pantatnya kearah mukaku.

Perlahan dan akhirnya masuk ke dalam memekku,“sssssllleeeebbb……aaaahhhh….aaaahhhh…….”

Penis bapak keluar masuk dia tekan ke dalam memekku. Aku sungguh merasakan kenikmatan yang tak terkira malam itu. Gerakan bapak perlahan dan kemudian cepat. Aku membuka kedua kakiku dengan lebar sehingga bapak bisa nyaman dengan gerakannya. Aku pun menggerakan pantatku ke atas, bapak tampak merintih keras,

“oohhhh….aaahhh….ayo Melisa gerakkan tumbuhmu kembali….aaaahhh….ooohhh……”

Penis kecil masih tertancap di dalam mulutku dan penis besar menggoyangkan memekku. Aku menggerakan pantatku keatas dan kebawah. Mereka berdua sangat nyaman kala itu. Keringat bercucuran banyak sekali karena olahraga dengan dua orang sekaligus. Edo melepaskan penisnya dan mengemut putting susuku.

Gairah ini semakin tidak terarah saat mereka terus membuat aku semakin horny. Edo mengemut putting susuku dan meremas payudaraku. Sedangkan bapak masih asyik keluar masuk dengan nikmatnya,

“ooohhh…aaaaahh….sssss….aaaaaaaakkkhh……ooohh…..” rintihanku.

Kedua pria itu tak henti-hentinya menikmati tubuhku. Tubuhku semakin mengejang karena penis bapak terus menggoyangkan memekku. Aku juga membalas dengan goyangan-goyang nikmat yang membuat bapak memuncak. Tangannku memegang penis kecil Edo sambil aku kocok. Biar dia juga merasakan kenikmatan dariku. Edo suka sekali dengan payudaraku, dia terus mengemut putting susuku.

Jelas dia seneng putingku besarr dan menonjol, aku pun nikmat dengan emmutan Edo. Bapak berbalik arah ke wajahku dia melihat Edo yang sedang nenen di payudaraku. Bapak tidak mau kalah dia pun ikutan nenen di payudaraku satunya. Sementara penisnya masih tertancap dengan sangat nikmat,

“aaaakkhhh…kalian memang juara…emut terus…aaahhhh……..”

Kumis bapak bikin makin geli mengenai payudaraku. Edo dengan beringasnya mengecup payudaraku hingga memerah. Penis bapak keluar masuk menusuk-nusuk memekku sampai basah,

“pak aku mau pipis nih….aaaahhhh………..aaaakkkhhh keluar pak …..ooohhhhh…….”

Tak terkira aku orgasme beberapa kali karena mereka. Bapak kembali dengan goyangannya yang asoy, terus dia gerakkan penisnya. Memekku menjepit penisnya, aku jepit lalu aku lepaskan dengan manis. Bapak tampak merasakan kenikmatan,

“mmm…jepit terus … aaakkhhh…….ooohhh….aaaahhh…….”

Aku lepaskan jepitanku seakan bapak beringas menekan keluar masuk penisnya. Penisnya menembus ke dalam mentok aku pun terus menggeliat. Edo masih saja menikmati payudaraku dengan cara diemut, mungkin semasa bayinya dia tidak diberikan putting susu. Beringas sekali padahal hanya menikmati putting susu. Bagaimana jika dia menikmati memekku yang keset ini bisa klepek-klepek tu Edo.

Bapaknya saja keras dalam bercinta, lama sekali belum juga mengeluarkan cairan sperma. Padahal beberapa kali aku orgasme. Edo melihat bapaknya memuncak dia menyodorkan penisnya kembali. Aku emut keluar masuk, pantatku terus aku naikkan dengan perlahan.

“ooohhh Melisa kamu memang hebat sayang….aaaaahhh…..”

Dan keluarlah sperma bapak dan Edo secara bersamaan,

“ccccrrrroooottt…cccccrrrrooooottt….cccccrrrrrooootttttt…..”

Sperma bapak disemprotkan di luar memekku yang rimbun akan rambut kemaluan

"ccccrrrrooootttt….cccccrrroootttt….cccrrrrrroootttttt…..”

“aaaaaaaahhh……aaaahhhhhh……..” rintih Edo dan bapak.

Tampaknya puas sekali mereka menikmatiku pada malam itu.

Sperma Edo yang keluar di dalam mulutku dan aku telan. Aku lemas tak berdaya tertidur sampai tidak tahu mereka meninggalkan aku dalam keadaan telanjang. Aku sangat puas dengan seks malam itu dua pria anak dan bapak menikmati tubuhku secara bersamaan. Itulah kisahku yang tidak akan aku lupakan dan untuk pertama kalinya aku menikmati dua pria sekaligus. Sekian.

Melisa namaku aku adalah gadis desa yang bekerja di kota sebagai pembantu rumah tangga, Aku masih muda umurku 25 tahun dari lulus sekolah aku sudah bekerja menjadi PRT. Itu sudah pilihanku sejak awal karena pendidikan rendah tidak ada pilihan lain lagi. Hingga aku menjalani pekerjaan ini sudah 7 tahun lamanya.

Aku bisa membantu ibuku di desa dengan kirim uang untuk membantu adik-adikku agar mereka bisa sekolah tinggi. Aku termasuk salah satu pembantu yang banyak disukai majikan. Dalam hal bekerja aku memang banyak disukai karena pekerjaanku selalu beres. Merawat anak juga demikian dengan penuh kasih sayang.

Karena maraknya pembantu yang menyiksa anak asuhnya. Aku tidak seperti itu karena aku bekerja dengan setulus hati. Bekerja selama 7 tahun dengan dua majikan yang berbeda. Dulu aku dengan majikan awal aku bekerja karena dia pindah akhirnya aku berhenti kerja. Sebenarnya dia masih ingin menggunakan jasaku tetapi aku enggan karena harus pindah ke provinsi yang lebih jauh.

Aku pun bekerja dengan majikan baruku bernama bu Mina. Dia juga sangat senang dengan ku, aku bekerja dengan dia sudah 5 tahun. Sejak aku bekerja dengan dia aku berubah penampilan. Aku yang dulu biasa saja kini aku pun berubah penampilan. Sedikit rapi dan berani menggunakan kosmetik pemutih agar terlihat lebih cantik.

Aku masih berstatus lajang namun aku memiliki kekasih hati di desa. Umur 27 tahun aku menikah dengan pacarku rencananya. Aku juga sudah seperti suami istri jika bertemu pacar di desa. Hubungan seks dengan pacar sudah biasa bagiku. Aku melakukan hubungan seks tetapi tidak bergonta ganti pasangan
Aku juga bisa menjaga agar tidak kebobolan , jadi kita sudah berjanji sehidup semati kepadanya. Tetapi aku memiliki cerita yang sangat mengesankan. Aku seks dengan anak majikan dan majikanku dalam satu waktu dan satu ranjang. Majikanku bu Mina memiliki anak bernama Edo , dia berumur 18 tahun. Dulu sebelum dia dewasa masih aja minta dimandiin minta dikelonin kalau tidur.

Dulu penis ciliknya belum sebesar sekarang dan belum ada rambut di kemaluannya. Namun setelah dia dewasa dan memilki rasa malu dia pun tidak memintaku untuk memandikannya. Lagian dia kini sudah kuliah tidak mungkin kan setiap hari aku mandiin dia. Awalnya aku bisa ngeseks dengan bapak dan anak itu karena bu Mina pergi ke luar kota.

Bapak memintaku untuk membuat secangkir kopi. Sore hari bapak suka duduk di teras rumah sedanglan Edo pergi kuliah hingga malam. Bapak tidak biasanya memandangiku seperti ini, dari atas hingga ke bawah. Aku risih melihat pandangan bapak aku pun segera pergi ke dapur. Aku menuju kamar sehabis mandi dan ganti baju.

Kalau sudah menyiapkan makan malam aku biasanya rebahan di tempat tidurku. Dan pastinya aku memakaii baju tidur daster yang sexy. Paling nyaman memang malam hari aku bisa beristirahat sejenak.

Menonton tivi dikamar sambil smsan atau telponan dengan pacarku. Biasanya aku menutup pintu kamar tetapi malam itu aku lupa. Aku tertidur pulas dengan memakai daster yang sexy.

Biasanya kalau tidur aku pun tidak memakai bra karena bra membuat sesak dada dan tidak baik jika dipakai saat tidur. Entah malam itu pukul setengah 9 aku merasa ada seseorang yang sedang membelai paha mulusku. Belaian itu sangat lembut serasa sedang bermimpi. Aku tidak membuka mata tetapi setelah belaian itu sampai ke leher akupun terbangun.

Kamar serasa gelap padahal aku tidak mematikan lampu kamar. Aku meraba sebelehaku dan aku menjerit ternyata ada orang


“aaaaaaa…..siapa kamu…..!!!!”

“ssstt diam Melisa ini bapak….”

“ada apa pak kok masuk di kamar Melisa dengan tiba-tiba…”

“kamu tenang saja bapak hanya ingin memanjakanmu malam ini…”

Aku pun segera menyalakan lampu namun bapak menarikku di ranjang. Dengan lembutnya bibir bapak mengecup bibirku. Aku tidak membuka mulut namun lama-lama terbuka dengan sendirinya aku pun membalas ciuman bapak. Lidahku terjepit di dalam mulut bapak, nikmat sekali. Bapak meraba-raba rambut leher dan tubuhku.

Dia melepaskan ciuman lalu menuju ke telingaku. Telingaku dijiliti dengan penuh gairah, aku geli sekali. Kakiku bergerak bergesekan dan gairah yang sangat tinggi itu muncul. Dari luar telinga hingga ke leher lidahnya bermain dengan sangat nikmat,

Dia lanjut menciumi wajahku hingga ke hidung dan kepipiku. Semua tak luput dari jilatan mautnya, bibir mungilku pun dia jilati. Dan akhirnya dia menciumi bibirku dengan penuh kenafsuan.  Ciuman bapak semakin menggairahkan birahiku hingga aku memejamkan mata. Kita saling berhadapan dan tidur diranjang berdua.

Bibirnya tak henti mengulum bibirku hingga tanggannya meraih payudaraku. Daster tipis itu membuat aku merasakan remasan payudaraku semakin nikmat. Dari luar daster dia mencari  putting susuku dan dia putar-putar, aku merintih dengan pelan,

Daster yang menutupi tubuhku dibuka bapak dan aku menurutinya. Dengan jelas payudaraku yang semok itu terlihat. Bapak langsung berada di atasku dia menciumi leherku hingga ke payudaraku. Lidahnya yang panjang menjilati putting susuku,

AGEN POKER ONLINE INDONESIA

Lidahnya berputar-putar menjilati putting susuku. Dan kemudian dia mengulum dengan memasukkan putingku ke dalam mulutnya. Dia emut dan dia hisap dengan sangat nikmat. Layaknya bayi yang sedang menyusu ibunya dia menghisap dengan penuh gairah. Tangannya terus sambil membelai tubuhku.

Pahaku yang mulus dia belai hingga bulu kudukku berdiri karena horny. Belaian lembut itu membuat aku melayang serasa terbang saat itu. Aku tidak melawan dan hanya menikmati dengan memejamkan mata. Sesekali aku juga membelai bapak agar makin nikmat. Sambil mengemut putingku tangannya tidak diam terus membelai setiap bagian sensitif tubuhku.

Tubuhku mengejang tak karuan aku pasrah karena belaian demi belaian itu ku rasakan.bapak tampaknya lebih mahir dalam bercinta. Kedua payudaraku dimainkan secara bergantian. Kanan kiri oke dia hisap dan dia remas,


Bapak menuju ke bawah dipusarku terus dia jilati tubuhku. Aku semakin horny dibuatnya, bapak membuka celana dalamku. Dia membelai memekku dengan kelembutan,

Desahanku sangat keras dan terdengar hingga diluar. Kita pun berhenti sejenak karena suara motor Edo sudah memasuki gerbang. Bapak memainkan memekku dengan pelan agar aku tidak mendesah keras. Namun aku tidak bisa menahan aku pun merintih hingga Edo mendengar rintihanku,

Edo tampaknya berjalan mendekati kamarku dan dengan cepatnya dia membuka kamarku sambil menyalakan lampu. Edo melihat aku dan bapaknya sedang bercumbu dan telanjang bulat. Lalu Edo mendekati, bapaknya ketakutan dengan wajah Edo yang sedikit garang. Entah aku pun juga kebingungan malam itu.

Edo tanpa berkata-kata dia juga melepas pakaiannya. Tanpa basa basi Edo mendekatiku yang terbaring lemas. Bapaknya berada di depan memekku sedangkan Edo langsung menciumi bibirku.

Bapaknya juga melanjutkan dengan menjilati selakanganku. Edo menciumi bibirku dengan penuh gairah. Sambil tangannya membelai payudaraku.

Dua orang anak dan bapak menikmati tubuhku yang mulus. Secara bebarengan mereka menikmatiku, Edo menciumi bibirku dan bapaknya menjilati memekku. Aku sangat kuwalahan mengahadapi mereka berdua yang sangat beringas. Edo ternyata diam-diam pandai ngeseks juga,

Edo pun berada diatasku, penis kecilnya yang menegang itu berada diatas mukaku. Aku diminta untuk mengulum penis kecilnya. Penisnya dia arahkan masuk ke dalam mulutku. Dengan perlahan aku mengemut penis Edo. Aku emut keluar masuk sembari aku kocok, dia tampak merintih,

Aku semakin bergairah karena memekku terus dijilati bapak. Bapak juga sangat lihay menjilati memekku hingga membuatku mengulum penisnya dengan cepat. Edo yang tak tahan dengan kuluman dia terus merintih nikmat.  Bapak yang terus menjilati memekku membuat aku orgasme beberapa kali.




Kenikmatan Seks Yang Tidak Didapatkan Dari Suamiku

Kenikmatan Seks Yang Tidak Didapatkan Dari Suamiku


Perkenalkan namaku Heti, saya wanita usia 28 tahun dan tinggiku 169 cm dengan berat badanku 56 kg memiliki ukuran payudaraku 36B disupport dengan wajah cantikku yang putih. Saya dulu kerap kali jadi SPG (Sales Promotion Girl) pada acara pameran kendaraan karena kecantikanku.

Saya memiliki suami namanya Anto berusia 30 tahun dan kami sendiri setuju untuk memiliki anak setelah menikah. Masalah seks, kami baik-baik saja, Suamiku dapat dibilang Hypersex dalam sehari meminta jatah 3 kali.

Cerita ini bermula dari kesuksesan Anto memperoleh kepercayaan dari atasan yang sangat baik. Kepercayaan ini sering membuat ia bekerja overtime, mulanya saya dapat menahannya tapi kelamaan keperluanku ingin dipenuhi juga. Itulah yang bikin kami sering berantem sebab kadang Anto harus pergi pagi sekali bahkan kadang lewat tengah malam baru pulang.

Mulailah cerita ini dikala Anto memperoleh tanggung jawab untuk menangani proyek besar dan ia dibantu oleh rekan kerjanya Reno dari luar kota. Saat dikenalkan, Reno tampak terkesima denganku dan sering menatapku saat Anto tidak ada, hal itu membuatku merasa risih.

Reno sendiri gagah dan kekar dan saya yakin banyak wanita yang menyukai. Sebab tuntutan dan agar lebih efisensi, kantor Anto memutuskan Reno untuk tinggal di rumah kami untuk sementara. Mereka berdua pun sering bekerja sampai larut malam di rumah.

Tempat tidur Reno tepat di seberang kamar kami. Sering kali Reno mencuri pandang diantara sela-sela pakaian tidurku saat saya berpamitan tidur. Saya sendiri memang senang tidur bertelanjang supaya kalau Anto datang dapat segera bercumbu.

Pernah suatu pagi hari, saya dan Anto bercumbu di dapur dengan posisiku sedang duduk di meja dan Anto dari depan, tiba-tiba Reno muncul dan memperhatikan kami. Ia menyuruh diam supaya saya tak menghentikan aktivitas kami, sebab kami sedang dalam puncaknya dan saya juga tak tega menghentikan Anto.

Walhasil ku biarkan saja Reno memperhatikan kami bercumbu tanpa Anto sadari sampai kami berdua orgasme. Saya tahu Reno pasti memperhatikan tubuh telanjangku dikala Anto melepaskan penisnya dari vaginaku dan terjongkok di bawah meja.

Sesudah kejadian itu, Reno lebih sering melihat lekuk tubuhku. Hingga saat Anto sibuk sekali sehingga hampir seminggu tak menyentuhku. Di hari Jum’at, tempat Anto bekerja sedang mengadakan pesta bersama di rumah atasan Anto.

Rumahnya terdiri dari dua lantai yang betul-betul mewah, lantai 2 terdapat galeri berisi barang-barang antik. Kami datang bertiga, saya menggunakan gaun warna merah yang terbuka di belakang cuma dihubungkan di belakang leher oleh kaitan kecil sehingga tak mungkin bisa pakai BH.

Bagian bawah gaunku terdapat sobekan panjang sampai sejengkal di atas lutut yang membuatku merasa betul-betul seksi, Reno bahkan sempat terpana dengan penampilanku. Sebelum berangkat saya dan Anto sempat bercumbu di kamar dan ternyata Reno mengintip tanpa kami ketahui melalui pintu yang tak tertutup sehingga menyisakan celah yang cukup untuk melihat aksi kami dari pantulan cermin. Sayangnya karena letih atau terburu-buru,  Anto orgasme dulu dan saya dibiarkan menahannya dan Reno mengetahuinya.

Malam itu dikala acara betul-betul ramai, Anto tiba-tiba dipanggil oleh atasannya untuk dikenalkan dengan customer. Anto berkata padaku untuk menunggunya sejenak dan saya pun memutuskan untuk menunggu di lantai 2 sambil memperhatikan barang-barang antik. Di lantai 2 terbukti kondisi cukup sepi cuma ada 3 orang di ruangan yang besar itu.

Saya sendiri sangat tertarik dengan sebuah cermin besar yang terdapat dipojokan ruangan. Saya sangat mengagumi keseksian tubuhku di depan cermin dan tanpa ku sadari Reno berada di sampingku.

“Udah, nanti kacanya pecah lho.. gak tahan dengan kecantikanmu..!”, canda Reno“
Ah bisa aja kau Reno”, balasku.Kami berdua berbincang-bincang di
depan cermin cukup lama. Reno tiba-tiba memintaku membantu memegangkan gelasnya sehingga kedua tanganku memegang gelasku dan gelasnya.“Saya dapat membuatmu tampak lebih seksi”, katanya yang langsung memegang rambutku dengan lembut.

Tidak bisa mengelak, ia sudah menggulung rambutku sehingga menampak leherku yang mulus dan saya sangat terpikat dengan kondisi diriku yang seperti itu yang tampak membuatku lebih seksi.Saat saya sedang terpikat, tiba-tiba Reno menyentuh leherku dan membuatku geli. Selanjutnya Reno menempelkan bibirnya di leher belakangku yang langsung membuatku lemas karena daerah itu paling sensitif. Masih dalam keadaan memegang gelas, Reno sudah menyudutkanku di dinding dan mencium leherku dari depan.“Reno apa yang kau lakukan..

segera lepaskanku Reno..lepas..!”, rontaku namun Reno tahu saya tak akan berteriak di suasana ini sebab akan mempermalukan seluruh orang.Reno terus menyerangku tubuhku dengan bebas dengan kedua tanganku yang masih memegang gelas. Ia meraba buah dadaku dari luar dan terus mencium leherku, sambil meronta-ronta saya merasa gairahku meningkat, apalagi Reno tiba-tiba mulai menyentuh belahan bawah gaunku sampai ke selangkanganku.
 
“Reno..hentikan Reno… saya mohon..Reno..tolong jangan lakukan itu..”, rintihku. Namun Reno tidak menghirauku dan terus menyerangku hingga jari tengah tangannya sampai di vaginaku yang terbukti sudah berair sebab serangan Reno.Ia menyadari saya cuma mengenakan G-string hitam dengan kaitan di pinggirnya, ia lalu menariknya dengan sekali sentakan dan terlepaslah G-stringku. Saya takut apalagi merasakan benda keras di pahaku.

Dikala Reno semakin liar dan saya pun tak bisa berbuat apa-apa, tiba-tiba Anto memanggil dari pinggir tangga yang membikin pegangan himpitan Reno terlepas, lalu saya segera lari sambil memberesi baju ku menuju Anto yang tak memperhatikan kami dan meninggalkan Reno dengan G-string hitamku.Saya sungguh kaget dengan kejadian itu namun tanpa disadari saya menikmati gairah yang cukup tinggi menikmati tantangan mengerjakan di daerah lazim walau dalam klasifikasi diperkosa.Rupanya pesta malam itu berlangsung sampai larut malam dan Anto mengatakan ia sepatutnya mengerjakan meeting dengan customer dan atasannya dan ia mempertimbangkan saya untuk pulang bersama Reno.Tanpa dapat menolak hasilnya malam itu saya ditemani Reno, diperjalanan ia cuma mengakatakan

“Maaf Heti..kau sungguh menawan malam ini.” Sepanjang jalan kami tak mengobrol apaun. Sampai hingga dirumah saya segera masuk ke dalam kamar dan menelungkupkan diri di kasur, saya menikmati hal yang aneh antara malu saya baru saja mengalami perkosaan kecil dan perasaan malu mengakui bahwa saya terstimulus hebat oleh serangan itu dan masih menyisakan gairah. Tanpa sadar terbukti Reno sudah mengunci seluruh pintu dan masuk ke dalam kamarku, saya kaget dikala mendengar suaranya’,

“Heti saya berkeinginan mengembalikan ini”‘ katanya sambil menyerahkan G-stringku berdiri dengan celana pendek saja, dengan berdiri saya ambil G-stringku dengan pesat, namun dikala itu juga Reno sudah menyergapku lagi dan segera menciumiku sambil segera menarik kaitan gaun malamku, karenanya bugilah saya diahadapannya.Tanpa menunggu banyak waktu saya segera dijatuhkan di daerah tidur dan ia segera menindihku.Saya meronta-ronta sambil menendang-nendang?”Reno..lepaskan saya Reno..ingat kamu sahabat suamiku Reno..jangan..ahh..saya mohon”, erangku ditengah rasa kebingungan antara nafsu dan malu, namun Reno terus menekan sampai saya berteriak dikala penisnya menyeruak masuk ke dalam vaginaku, terbukti ia telah siap dengan cuma menerapkan celana pendek saja tanpa celana dalam.

“Ahhhh?Reno..kamu..:’ Lalu mulailah ia memompaku dan lepaslah perlawananku, hasilnya saya cuma menutup mata dan menangis perlahan..clok..clok..clok..saya mendengar bunyi penisnya yang besar keluar masuk di dalam vaginaku yang telah betul-betul berair sampai mempermudah penisnya bergerak.Lama sekali ia memompaku seperti film film bokep lensa69 dan saya cuma meringkuk mendengar desah napasnya di telingaku, tidak berdaya walau dalam hati menikmatinya. Hingga kurang lebih satu jam saya hasilnya melenguh panjang“Ahhh?..

” terbukti saya orgasme terutamanya dulu, sungguh saya betul-betul malu mengalami perkosaan yang saya nikmati.Sepuluh menit kemudian Reno mempercepat pompaannya lalu terdengar bunyi Reno di telingaku “Ahhh..hmmfff?” saya menikmati vaginaku penuh dengan cairan kental dan hangat sekitar tiga puluh detik kemudian Reno terkulai di atasku.“Maaf Heti saya tidak kuasa membendung nafsuku..”bisiknya perlahan lalu berdiri dan meninggalkanku meringkuk dan menerawang. hinga tertidur Saya tidak tahu jam berapa Anto pulang sampai pagi harinya. Esok paginya di hari sabtu seperti awam saya berenang di kolam renang belakang Anto dan Reno berpamitan untuk berangkat ke kantor.


Sebab tidak ada seorang bahkan saya memberanikan diri untuk berenang tanpa baju. Ketika asiknya berenang tanpa disadari, Reno terbukti berdalih tak nikmat badan dan kembali pulang, sebab Anto betul-betul mempercayainya karenanya ia izinkan Reno pulang sendiri.HetiReno masuk dengan kunci milik Anto dan memperhatikan saya sedang berenang tanpa baju. Lalu ia bergerak ke kolam renang dan melepaskan segala bajunya, dikala itulah saya sadari kedatangannya,

“Reno..mengapa kamu ada di sini?” tanyaku,“Hening Heti suamimu ada di kantor sedang sibuk dengan pekerjaannya”, saya memperhatikan tubuhnya yang kekar dan penisnya yang besar mengangguk angguk dikala ia berjalan telanjang masuk ke dalam kolam

“Pantes saja, semalam vaginaku terasa penuh sekali”‘pikirku.Saya buru-buru berenang menjauh tetapi tak berani keluar dr dalam kolam sebab tak mengenakan baju apa saja juga. Ketika saya bersandar di pingiran sisi lain kolam, saya tak memperhatikan ada tanda2 Reno di dalam kolam.Saya mencari ke sekeliling kolam dan tiba-tiba saya menikmati vaginaku hangat sekali, terbukti Reno ada di bawah air dan sedang menjilati vaginaku sambil membatasi kedua kakiku tanpa dapat meronta.Walhasil saya cuma dapat menikmati lidahnya merayapai segala sisi vaginaku dan menjelang liang senggamaku..

saya cuma menggigit bibir membendung gairah yang masih bergelora dari semalam. Cukup lama ia mengerjai vaginaku, napasnya kuat sekali pikirku.Detik selanjutnya yang saya tahu ia sudah berada di depanku dan penisnya yang besar sudah menyeruak menggantikan lidahnya?

“Arrgghh..” erangku membendung sedap yang telah seminggu ini tak tersentuh oleh Anto. Walhasil saya membolehkan ia memperkosaku kembali dengan berdiri di dalam kolam renang.Kini saya cuma memeluknya saja dan membolehkan ia menjilati buah dadaku sambil terus memasukan penisnya keluar masuk.Malah dikala ia tarik saya ke luar kolam saya cuma menurutinya saja, edan saya mulai menikamti perkosaan ini, pikirku, namun terbukti gairahku sudah menutupi kenyataan bahwa saya sedang diperkosa oleh sahabat suamiku.Dan di pinggir kolam ia membaringkanku lalu mulai menyetubuhi kembai tubuh mulusku..

”Kamu betul-betul menawan dan seksi Heti..ahh” bisiknya ditelingaku.Saya cuma memejamkan mata berpura-pura tak menikmatinya, meskipun seandainya saya jujur saya betul-betul berkeinginan memeluk dan menggoyangkan pantatku mengimbangi goyangan liarnya. Cuma bunyi eranggannya dan bunyi penisnya maju mundur di dalam vaginaku, clok..clok..clep..ia tahu bahwa saya telah berada dalam kekuasaannya.Sebagian dikala kemudian kembali saya yang mengalami orgasme dimulai eranganku“Ahhh..

” saya menggigit keras bibirku sambil membatasi keras pinggiran kolam,“Nikmati sayang?”demikian bisiknya menyadari saya mengalami orgasme. Sejenak kemudian Reno lah yang berteriak panjang,“Kamu hebat Heti..saya cinta kamu..AAHHH..HHH” dan saya menikmati semburan kuat di dalam vaginaku.

Edan hebat sekali ia dapat membuatku menikmatinya pikirku. Sesudah ia mencabut penisnya yang masih terasa besar dan keras, saya reflek menamparnya dan memalingkan wajahku darinya. Saya tidak tahu apakah tamparan itu berarti kekesalanku padanya atau sebab ia mencabut penisnya dari vaginaku yang masih lapar.Sesudah Anto pulang herannya saya tak menyebutkan kejadian malam lalu dan pagi tadi, saya berkeinginan Anto bisa memberikan kepuasan padaku.Dengan cuma menggenakan kimono dengan tali depan saya dekati Anto yang masih asik di depan komputernya bermain taruhan online di userbola di dalam kamar, lalu saya buka tali kimonoku dan kugesekan buah dadaku yang besar itu ke kepalanya dari belakang,


berkeinginan dia berbalik dan menyerangku.Ternyta yang kudapatkan merupakan hardikannya “Heti..apakah kau tidak dapat memperhatikan saya sedang sibuk?Jangan kamu ganggu dahulu..ini untuk masa depan kita” teriaknya keras.Saya yakin Reno juga mendengar teriakannya. Saya kaget dan menangis, lalu saya keluar kamar dengan membanting pintu, lalu saya pergi ke pinggir kolam dan duduk di sana merenung dan membendung nafsu.Dari kolam saya dapat memperhatikan bayang-bayang di Anto di depan komputer dan lampu di kamar Reno. Nampak samar-samar Reno keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Sebab di luar gelap tidak mungkin ia melihatku.

Tanpa sadar saya mendekat ke jendelanya dan melihat Reno mengeringkan tubuh. Edan kekar sekali tubuhnya dan yang menarik perhatianku merupakan penisnya yang besar dan tegang mengangguk-angguk bergoyang sekanan memanggilku.Saya malu sekali mengagumi dan mengaharapkan kembali penis itu masuk ke dalam vaginaku yang memang masih haus.Pelan saya membelai-belai vaginaku sampai terasa berair, hasilnya saya mempertimbangkan untuk memintanya pada Reno,

dengan hati yang berdegub pesat dan nafsu yang telah menutupi kesadaran, saya nekat masuk ke dalam kamar Reno dan segera mengunci pintu dari dalam.Reno betul-betul kaget “Heti..apa yang kau lakukan?”, saya cuma merekatkan telunjuk di bibirku dan memberi isyarat supaya tak bersuara sebab Anto ada di kamar seberang.Seketika saya membuka baju tidurku dan terpampanglah tubuh putih mulusku tanpa sehelai benang pun di hadapannya,

Reno cuma terperangah dan menatap terpukau pada tubuhku. Reno tersenyum sambil menunjukkan penisnya yang kian membesar dan kelihatan berotot.Dengan seketika saya segera berlutut di hadapannya dan mengulum penisnya, Reno yang masih kaget dengan kejadian ini cuma mendesah pelan menikmati penisnya saya kulum dan hisap dengan nafsuku yang telah memuncak.Sambil mulutku konsisten di dalam penisnya saya pelan naik ke atas daerah tidur dan menempatkan vaginaku di mulut Reno yang telah meringkuk,

ia paham maksudku dan segera saja lidahnya melahap vaginaku yang telah betul-betul berair, cukup lama kami dalam posisi itu, teringat akan Anto yang dapat saja tiba-tiba datang saya segera mengambil inisiatif untuk mengubah posisi dan pelan duduk di atas penisnya yang telah mengacung tegang dan besar panjang.Pelan saya arahkan dan usulan ke dalam lubang vaginaku, rasanya berbeda dengan dikala saya diperkosanya, pelan namun pasti saya merasaskan suatu sensasi yang benar-benar besar hingga hasilnya keseluruhan batang penis Reno masuk ke dalam vaginaku“Ahh..sssfff..Braaam


erangku pelan membendung bunyi gairahku supaya tak terdengar, saya menikmati segala penisnya memenuhi vaginaku dan meraba rahimku.Sungguh suatu sensasi yang tidak terbayangkan, dan sensasi itu kian bertambah dikala saya mulai menggoyangkan pantatku naik turun sementara tangan Reno dengan puasnya terus memainkan kedua buah dadaku memuntir-muntir putingku sampai berwarna kemerahan dan keras“ahh..ahh..

” demikian erangan kami pelan mengiringi bunyi penisnya yan keluar masuk vaginaku clok..clok..clok? Tidak bendung dengan nafsunya mendadak Reno duduk dan mengulum buah dadaku dengan rakusnya bergantian kiri kanan bergerak ke leher dan terus lagi.Saya sungguh tidak bisa membendung gairah yang selama ini terpendam. Mungkin sebab nafsu yang telah betul-betul terbendung atau takut Anto mendengar tidak kuasa saya melepaskan puncak gairahku yang pertama sambil mendekap erat Reno dan menggigit pundaknya supaya tak bersuara.Kudekap erta Reno seakan tidak bisa dilepaskan mengiringi puncak orgasmeku.

Reno menikmati penisnya disiram cairan hangat dan tahu bahwa saya mengalami orgasme dan membiarkanku mendekapnya betul-betul erat sambil memelukku dengan belaian hangatnya.Selesai saya orgasme sekiat 30 detik, Reno membalikan saya dengan penisnya masih tertancap di dalam vaginaku. Reno mulai mencumbuku dengan menjilati leher dan putingku pelan, entah kenapa saya kembali bernafsu dan membalas kecupannya denga mesra,

lidah kami saling berpagutan dan Reno menikmati penisnya kembali bisa keluar masuk dengan gampang sebab vaginaku telah kembali berair dan siap mendapatkan serangan selanjutnya.Dan Reno segera memompa penisnya dengan motivasi dan pesat membikin tubuhku bergoyang dan buah dadaku bergerak naik turun dan sungguh bunyi yang muncul antara erangan kami berdua yang terbendung derit daerah tidur dan bunyi penisnya keluar masuk di vaginaku kembali membakar gairahku dan saya bergerak menaik turunkan pantatku untuk mengimbangi Reno.


Dan benar saja 10 menit kemudian saya hingga pada puncak orgasme yang kedua, dengan meletakan kedua kakiku dan menekan keras bokongnya sampai penisnya meraba rahimku. Kupeluk Reno dengan erat yang membolehkan saya merasakan deburan ombak kenikmatan yang menyerangku berkali-kali berbarengan keluarnya cairanku.Kugigit bibirku supaya tak mengeluarkan bunyi, cukup lama saya dalam kondisi ini dan anehnya sesudah selesai saya berada dalam puncak terbukti saya telah kembali mengimbangi gerakan Reno dengan menaik turunkan pantatku.Ketika itulah kudengar pintu kamarku terbuka dan detik selanjutnya pintu kamar Reno diketuk Anto, “Reno..kamu telah tidur?”,

demikian ketuk Anto.Ngentot Dengan HetiSeketika saja Reno melepaskan pelukannya dan menyuruhku mengumpet di kamar mandi. Sempat menyambar baju tidurku yang tergolek di lantai saya segera lari ke kamar mandi dan mengunci dari luar.Sungguh hatiku berdegub dengan kerasnya membayangkan apa jadinya kalau saya ketahuan suamiku. Reno dengan santai dan masih bertelanjang membuka pintu dan mengajak Anto masuk,

Anto sempat kaget memperhatikan Reno telanjang,”Sedang apa kau Reno” tanpa curiga dengan daerah tidur yang semrawut yang seandainya diamati dari dekat ada cairan kenikmatanku.Reno cuma tersenyum dan mengatakan,”Ingin tau aja..

”Dasar Anto ia segera mendiskusikan suatu hal profesi dan mereka terlibat diskusi itu. Kurang lebih sepuluh menit mereka mengobrol dan sepuluh menit juga hatiku sungguh berdegub-debar namun anehnya dengan kondisi ini nafsuku sungguh kian menjadi-jadi.Sesudah Anto keluar, Reno kembali mengunci pintu kamar dan mengetuk kamar mandi pelan,

”Heti buka pintunya..telah aman”.Itu saya buka pintunya Reno segera menarik saya dan mendudukanku di meja dekat kamar mandi, segera saja dibukanya kedua kakiku dan bless penisnya kembali memenuhi vaginaku.“Ahhh..ahh..” erangan kami berdua kembali terdengar pelan sambil terus menggoyangkan bokongnya maju mundur Reno melahap buah dadaku dan putingku.Sepuluh menit berlalu dan goyang Reno kian pesat sehingga saya tahu ia akan menempuh puncaknya, dan akupun menikmati hal yang sama.

“Reno lebih pesat sayang saya telah hampir keluar..” desahku“Bendung sayang kita berbarengan keluarnya”, dan benar saja dikala kurasakan maninya menyembur deras dalam vaginaku saya mengalami orgasme yang ketiga dan lebih hebat dari yang pertama dan kedua, kami saling berpelukan erat dan merasakan puncak gairah itu berbarengan.

“Renoo..,” desahku terbendung.“Ahhh Heti..kamu hebat..” demikian katanya.Walhasil kami saling berpelukan lemas berdua, sungguh suatu pertempuran yang betul-betul melelahkan. Ketika kulirik jam terbukti telah dua jam kami bergumul.“Terima kasih Reno..kamu hebat..” kataku dengan ciuman mesra dan segera menerapkan baju tidurku kembali dan kembali ke kamarku.

Anto tak curiga sama sekali dan konsisten berkutat dengan komputernya dan tak menghiraukanku yang segera terbaring tanpa melepas pakaianku seperti umumnya sebab saya tahu ada bekas kecupan Reno di sekujur buah dadaku.Malam itu saya merasa betul-betul bersalah pada Anto namun di lain sisi saya merasa betul-betul puas dan tidur dengan nyenyaknya. Esoknya seperti awam di hari Pekan saya dan Anto berenang di pagi hari tapi mengingat adanya Reno.Kami yang umumnya berenang bertelanjang hasilnya mempertimbangkan menerapkan baju renang, saya syukuri sebab hal ini bisa menutupi buah dadaku yang masih memar sebab gigitan Reno.

Ketika kami berenang saya menyadari bahwa Reno sedang menatap kami dari kamarnya.Dan dikala Anto sedang asyik berenang kulihat Reno memanggilku dengan tangannya dan yang membikin saya kaget ia menunjukan penisnya yang telah mengacung besar dan tegang. Aku di hipnotis saya nekat berjalan ke dalam.”To saya berkeinginan ke dalam ambil makanan ya..!” kataku pada Anto, ia cuma mengiyakan sambil terus berenang, Anto memang betul-betul hobi berenang dapat 2 jam nonstop tanpa stop.Saya dengan tergesa masuk ke dalam dan menuju kamar Reno.

Di sana Reno telah menunggu dan tidak tabah ia melucuti pakain renangku yang memang cuma memakai tali sebagai pengikatnya.“Edan kau Reno..dapat ketahuan Anto lho,” protesku tanpa konfrontasi sebab saya sendiri betul-betul bergairah oleh tantangan ini. dan dengan kasar ia menciumi punggungku sambil meremas buah dadaku“Sinting kau menikmatinya khan?!,” goda Reno sambil mengecup leher belakangku.Dan saya cuma mendesah membendung sedap dan tantangan ini. Yang lebih edan Reno menarikku ke jendela dan masih dari belakang ia meremas-remas buah dadaku dan meciumi punggung sampai pantatku,“Edan kamu Reno,

Anto dapat memperhatikan kita,” namun anehnya saya tak berontak sama sekali dan melihat Anto yang benar-benar betul-betul menikamti renangnya.Di kamar Reno bahkan saya betul-betul merasakan sentuhan Reno.“Heti kau menyukai ini khan?” tanyanya sambil dengan keras menusukan penisnya ke dalam vaginaku dari belakang.“AHH..Reno..

” teriakku terkejut dan sedap, kini saya berani bersuara lebih pesat sebab tahu Anto tak akan mendengarnya.Seketika saja Reno memaju mundurkan penisnya di vaginaku.”Ahh.. Reno lebih pesat..fuck me Reno..puaskan saya Reno..penismu sungguh luar biasaaa..Reno aku sayang kamu..” teriakku tidak keruan dengan masih melihat Anto.Reno mengimbangi dengan gerakan yang liar sampai vaginaku terasa lebih dalam lagi tersentuh penisnya dengan posisi ini,

”Hetia..khhaau hhebat..” desahnya sambil terus menekanku, seandainya saja Anto memperhatikan sebentar ke kamar Reno karenanya ia akan betul-betul kaget meilhat panorama ini, istrinya sedang bercumbu dengan rekan kerjanya.Rupanya kami memang dapat saling mengimbangi, kali ini dalam waktu 20 menit kami telah menempuh puncak secara berbarengan“Teruuus Reno lebih khheeenncang..ahhhh saya keluar Renooo”, teriaku.

“Aaakuu juga Hetii..nikkkkmat ssekali mmmeemeekmu..aahhhhh.” teriaknya berbarengan dengan puncak kenikmatan yang datang berbarengan.Sesudah itu aku segera mengecup bibirnya dan kembali mengenakan baju renangku dan kembali berenang bersama Anto yang tak menyadari kejadian itu.Sesudah itu hari-hari selanjutnya sungguh mendatangkan gairah baru dalam hidupku dengan tantangan bercumbu bersama Reno.Pernah suatu dikala hasilnya Anto berkeinginan bercumbu denganku di suatu malam sampai hasilnya ia tertidur kelelahan,

saya hendak mengambil susu di dapur dan sebab telah larut malam saya nekat tak mengenakan baju apa saja.Ketika saya membungkuk di depan lemari es sekelebat ku lihat bayang-bayang di belakangku sebelum saya menyadari Reno telah di belakangku dan segera menubruku dari belakang.Penisnya segera menikam vaginaku yang membuatku cuma tersedak dan membendung sedap tiba-tiba ini. Kami bergumul di lantai dapur lalu ia mengambil tempat duduk dan duduk di atasnya sambil memangku saya.

“Reno kau badung” desahku yang juga menikmatinya dan kami bercumbu sampai hampir pagi di dapur. Sungguh bersama Reno kudapatkan gairah terpendamku selama ini.Walhasil dikala proyek kantor Anto selesai Reno sepatutnya pergi dari rumah kami dan malam sebelum pergi saya dan Reno melowongkan bercumbu kembali.