Selasa, 05 Mei 2020

Yuni Janda Seksi Asal Malang Bikin Ketagihan

CERITA SEKS ANAK SMA NGENTOT DENGAN IBU GURU NYA YANG SANGE - GILA ...

Yuni Janda Seksi Asal Malang Bikin Ketagihan

aku memiliki pengalaman pribadi dimana aku bertemu seorang janda seksi yang berbadan singset bagai lekukan angka delapan.

awal kisah tesebut bermula ketika dimana saat seorang teman wanita yang bernama Leni. dari postur tubuhnya boleh dijamin setiap lelaki pasti terpanah melihatnya.

leni memiliki tubuh yang tinggi dan berat badannya sekitar 50 kg dengan bra yang digunakannya 36 cup B (hal tersebut aku ketahui ketika sedang melakukan ML dengan dirinya), tubuhnya wangi dan kulitnya berwarna kuning langsat. wanita kampus seperti dirinya, orang bakal tidak akan mengira bahwa dirnya itu pecinta sex bebas seperti diri saya.

sementara saya memiliki wajah yang menarik dan tubuh proposional,sehingga hal tersebut tidak menyulitkan diriku untuk mencari wanita,belum lagi ditambah penisku yang memiliki ukuran diatas rata-rata. hal tersebut sangat wajar kalau teman wanita sering mengontak diriku disaat mereka ingin melapiaskan birahinya.

Suatu hari, Leni menelpon saya. Dia cerita bahwa dia punya teman kost baru, dan cakep pula. Dia juga bilang kalau temannya itu mirip artis ternama di ibukota, yg namanya sudah terkenal. Dia janji mau mengenalkan saya ke dia. Maka kemudian saya dan Leni membuat suatu janji pertemuan di hari Sabtu.

Pada hari yg telah di janjikan, saya telah membuka sebuah kamar di daerah Juanda, dan seperti yg telah direncanakan, Leni datang membawa seorang temannya yg bernama Yuni.

“Tok.. tok.. tok..!” 3 kali saya dengar ketokan pintu, maka secara otomatis saya membukakan pintu.Begitu pintu terbuka, terlihatlah Leni yg sedang tersenyum kepada saya, dan di belakangnya tampak temannya yg akan dikenalkan ke saya. Dan benar saja, temannya itu menang benar mirip sekali dgn artis ibukota yg Leni ceritakan.

“Yun, kenalin donk.. ini loh temen aku yg aku mau kenalin ke elu.” begitu ucap Leni sambil masuk ke kamar.”Oh iya, aku yuni.. dan elu sapa..?” sapanya ramah.Saya sempat terdiam sewaktu Yuni menjulurkan tangannya, karena saya tidak habis pikir kalau cewek ini begitu cantiknya, dan saya harus dapat mencicipinya hari ini juga.

“Hmm, nama aku Aldi” begitu saya sadar, langsung saya merespon dgn julurkan tangan.Hmm, kulitnya halus juga, pikir saya. Kalau dari yg saya lihat, yuni ini sedikit lebih pendek dari Leni, tetapi dia mempunyai buah dada yg lebih besar daripada Leni. Kira-kira tingginya 162 cm, 45 kg, dan saya rasa ukuran dadanya 34C, soalnya dadanya besar sekali.

“Eh, kamu berdua jangan diem gitu donk, kasih aku minum kek..!” tiba-tiba suara Leni memecahkan kesunyian yg ada.”Oh iya, sori  tuh kamu ambil aja deh di kulkas..!” jawab saya sekenanya.”Gini..,” kata Leni.

“Temen aku yuni ini seorang janda anak satu dan menetap dibandung  tapi kamu pikir deh, umurnya baru 24 dan body-nya masih segini, ngga kecewa donk kamu aku bawain yg kaya gini.” lanjut Leni lagi.”Ah elu bisaan aja Al,” sahut Yuni dgn tersipu, sehingga tampaklah wajahnya yg sedikit memerah.Aduh.., ini membuat saya jadi horni saja.

Tiba-tiba saja Yuni menarik Leni ke kamar mandi.”Ikut aku bentar deh All..!” kata Yuni.Lalu Leni dgn terburu buru juga ikut dan sambil bicara kepada saya, “Dah kamu tiduran aja dulu di ranjang, temen aku mau bilang sesuatu kali nih ke aku.”

Tidak lama mereka keluar dari kamar mandi.”Eh sori yahh tadi sempet bikin kamu kaget.” kata yuni.”Eh, ngga apa-apa kok.” jawab saya masih bingung.”Emangnya kenapa sih tadi..?” saya masih bingung.”Udah deh kamu ngga usah tau, urusan perempuan kok barusan, yg penting sekarang kamu santai aja di ranjang kamu dan ikutin permainan aku.” timpalnya lagi.

“Wah-wah-wah, permainan apa lagi nih..?” pikir saya dalam hati.Tapi saya sudah senang sekali, apalagi saya melihat Leni tersenyum nakal ke arah saya.

Duh, saya jadi tambah horni saja deh.”Sebelum aku kasih kamu ijin, jangan sekali kali kamu sentuh aku, ok..?” kata Yuni.”Ok-ok deh..,” jawab saya meskipun saya masih agak bingung dgn arah permainannya.

Tiba-tiba saja Yuni langsung mendekati ke ranjang dan segera menciumi saya di bibir. yahh sudah otomatis saya akan merespon juga donk. Lidah kami saling ‘bergerilya’, sedangkan saya hanya boleh telentang saja di ranjang.

Kemudian ciuman Yuni turun ke leher saya, hm.. enaknya pikirku. Dijilatinnya leher saya, terus dia juga menjilati kuping saya.Tanpa sadar saya mendesah, “Ahh, enak, yun, terusin dong..!”

“Sekarang aku bukain baju kamu, tapi inget..! Tangan kamu tetep diam aja yahh, jangan sentuh aku sebelum aku kasih ijin..!” sahutnya lagi.”Aduh sengsara banget nih..! Masa mau ML tapi tangan aku ngga boleh megang-megang sih..!” pikir saya dalam hati.

dgn cepet Yuni membuka baju saya dan langsung dilempar. dgn sigapnya yuni langsung bergerilya di dada saya, bagaikan seseorang yg lama tidak mendapatkan tubuh laki-laki. Digigitnya kedua puting saya.”Ahh, enak gigitan kamu,” saya mendesah pelan.Samar-samar saya melihat Leni duduk di samping saya sambil memperhatikan wajah saya dan dia tersenyum. Cerita Dewasa Janda HOT

Tanpa sadar tangan saya mencoba mencari buah dada yuni untuk saya remas-remas. Eh tanpa saya duga, tiba-tiba saja tangan saya ditepis oleh Yuni dan Leni.”aku kan udah bilang, kalo belum aku kasih ijin jangan sentuh aku..!” kata yuni.”

Iya, kamu tuh gimana sih..?” kata Leni, “Ikutin donk permainannya Yuni..!” lanjut Leni.”yahh habis gimana donk..? Namanya juga reflek..!” timpal saya sambil mendesah dan agak kecewa.

“Pokoknya kamu sabar deh..!” kata Yuni sambil membuka celana saya.”Hmm.., CD model low cut dgn warna hitam nih..!” ujar Yuni sambil bergumam sendiri.”kamu tau aja kesukaan aku..!” kata Yuni, “Dan kamu seksi banget dgn CD warna gini, bikin aku horni juga tau..!” kalimat yuni yg terakhir sebelum dia mulai ber-‘karaoke’.”Oohh, enak, sedot lagi donk yg kuat Yun..!” kata saya sambil mendesah.

Kurang lebih 5 menit Yuni telah ber-‘karaoke’ terhadap penis saya. Kemudian yuni dgn sigapnya melepas seluruh baju, celana dan pakaian dalamnya.”Nah, sekarang kamu baru boleh sentuh aku..!” kata Yuni.Maka karena dari tadi saya sudah menahan mau nyentuh dia tapi tidak boleh, maka kesempatan ini tidak saya sia-sia kan.



Langsung saja saya rebahkan Yuni di ranjang dan gantian saya ciumi bibirnya, dan Yuni juga membalasya dgn tidak kalah ganasnya. Kemudian saya turuni ciuman saya ke daerah lehernya. Hmm, lehernya yg bersih itu saya ciumi dan saya jilati. Samar-samar saya mendengar Yuni mulai mendesah.

Kali ini saya turun ke buah dadanya, saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantian, dari kanan ke kiri. Tetapi saya tidak menyentuh sedikit pun putingnya Yuni.Dan Yuni kemudian bicara, “Ayo donk isepin puting aku, please..!”

“Wah ini saatnya balas dendam nih..!” pikir saya dalam hati.”Hah..? kamu minta diisepin puting kamu, sabar yahh sebelum aku mood, aku ngga bakal isep puting kamu..!” jawab saya sambil tersenyum.Saya lihat Leni juga ikut tersenyum melihat temannya terkapar pasrah.

Tidak lama setelah saya memainkan buah dadanya, saya turun ke vaginanya. Tampaklah bulu-bulu vagina Yuni yg begitu halus dan dicukur rapih. dgn sigap saya langsung menghisap vagina Yuni.”Ohh.., ohh.., enakk..! Terusin donk Sayaang..!” sahut Yuni sambil mendesah.Kalimat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.

“Sayaang, aku mau keluar,” lirih Yuni.Dan tiba-tiba saja cairan vagina Yuni keluar diiringin teriakan dari Yuni yg kemudian saya telan semua cairan vagina Yuni.”Duh Say, kamu kok hebat sih maenin memekku..?” tanya yuni.yg saya lakukan hanya tersenyum saja.

“Please donk, masukin punya kamu sekarang..!” pinta Yuni dgn memelas.”Nanti dulu, puting kamu belum aku hisap..!” jawab saya.Maka dgn cepat langsung puting yg berwarna coklat muda itu saya hisap dgn kencanganya secara bergantian, kiri dan kanan. Cerita Mesum dengan Janda

“Ahh, enakk Sayaang, terusin..! Tambah kenceng donk..!” teriak yuni.Hmm, mendengar suara cewek lagi terangsang begitu membuat saya tambah horni lagi, apalagi si ‘adik’ sudah dari tadi menunggu giliran ‘masuk’. Maka langsung saja saya memasukkan penis saya ke vaginanya.”Shit..! Sempit banget nih memek..!” pikir saya dalam hati.


BACA JUGA >>>> Ku Setubuhi Pembantuku Yang Lugu

Setelah sedikit bersusah payah, akhirnya masuk juga barang saya ke vaginanya.”Gila bener Yun, barang kamu enak dan sempit banget sih..?” jawab saya dgn napas yg mulai tidak teratur.Dan kalimat saya dibalas dgn senyum oleh yuni yg sedang merem melek.

Begitu masuk, langsung saya goygkan. yg ada hanya suara Yuni yg terus mendesah dan teriak.”Ahh terus Sayaang, tambah cepet donk..!”Dan sekilas di samping saya tampak Leni sedang meremas-remas buah dadanya sendiri.

“Sabar All, akan tiba giliran kamu, sekarang aku beresin dulu temen kamu ini..!” jawab saya sambil sambil menggoygkan Yuni.Leni hanya dapat menganggukan kepala, soalnya dia tahu ini bagian dalam permainan yg mereka buat, jadi Leni juga tidak boleh ikut sedikit pun dalam permainan saya dan yuni.

Tidak lama kemudian Yuni minta gantian posisi, kali ini dia mau di atas.”aku cepet keluar kalo di atas..!” katanya Santai.Kami pun berganti posisi. Berhubung Yuni tadi sudah keluar, maka kali ini ketika kami ‘main’ vagina Yuni sudah becek.”Ahh.., enakk.., barang lo berasa banget sih..!” jawab yuni sambil merem melek.

5 menit kemudian Yuni teriak, “Ahh.., aku keluar lagi..!” dan dia langsung jatuh ke pelukan saya.Tetapi saya kan belum keluar, wah tidak begini caranya nih. Ya sudah akhirnya saya gantian dgn gaya doggy.Kali ini kembali Yuni menjerit, “Terusiin Sayaang..!”Tidak lama kemudian saya merasa kalau saya sudah mau keluar.”Yun, mau keluarin dimana..?” tanya saya.”Di muka aku aja.” jawabnya cepat. Jackpot DominoQQ

Kemudian, “Croott.., crott..!” sperma saya saya keluarkan di wajah Yuni.Kemudian Yuni dgn cepat membersihkan penis saya, bahkan saya saja sampai ngilu dgn hisapannya. Tidak lama saya pun jatuh lemas di sampingnya.

Dan saya tetep melihat Leni tetap meremas dadanya dan dia pun melihat saya dgn tatapan ingin mendapat perlakuaan yg sama seperti temannya.

“All, ke kamar mandi dulu yuk, aku mau bersih-bersih nih..!” jawab saya sambil mengajak Leni.Kemudian Leni dgn cepat menarik saya ke kamar mandi. Di kamar mandi kami saling membersihkan satu sama lain.”All, aku istirahat dulu yahh, aku cape banget soalnya,” timpal saya dgn suara lemas karena horni tapi penuh dgn kebahagiaan.

“Ok deh, tapi jangan lama-lama yahh, aku udah ngga tahan nih, horni banget..!” jawab Leni sambil membersihkan penis saya.....

Dengan Mahasisiwi Falkutas Kedokteran Medan

KISAH WANITA MALAM PEMUAS NAFSU : 2019

Dengan Mahasisiwi Falkutas Kedokteran Medan


Saya adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di kota medan.sekarang duduk di semester 7..saya tinggal di daerah medan tuntungan.tinggi saya 164 berat 60 kg dan dapat digolongkan gemuk. Saya mempunyai tetangga namanya Nita seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di medan dia mengambil jurusan kedokteran.

sudahlah lupakan siapa saya dan Nita. Ini peristiwa terjadi setahun yang lalu begini ceritanya. Pada hari sabtu pukul 14:30 saya berdiri didepan rumah saya lalu saya dipanggil oleh Nita. Nita ada apa jawabku abang bisa bantu kami kata Nita bantu apa kalau bisa pasti aku bantu jawabku setelah itu aku diajak kedalam rumahnya dan didalam rumahnya telah ada dua orang temannya lalu aku diperkenalkannya Neni dan Wati (samaran).

lalu kami bercerita dan bercanda kemudian aku bertanya kalian mau minta bantu apa nih kataku begini bang kami dapat tugas dari dosen mata kuliah anatomi.tugas ini sangat berat menurut kami ,kami harus mempelajari anatomi lawan jenis kami kata Nita sambil menyodorkan kertas yang berisi daftar yang akan di periksa. Alangkah terkejutnya aku begitu aku baca isi daftar tersebut adapun dafatar tersebut adalah tinggi berat panjang lengan panjang kaki ukuran penis ketika tegang dan mengambil sperma itu semua dilakukan dalam keadaan telanjang.

jadi aku mau kalian jadi kan objeknya ya,maaf ya ini perkerjaan gila kataku tolonglah bang kata Nita di ikuti dengan kawan nya memohon agar aku bisa membantu pekerjaan mereka. pokoknya engggak kataku kami kasih Rp 1 juta kalau abang mau kata Nita berapapun kalian kasih aku enggak mau kataku. Dalam hati sebenarnya aku mau dan aku terdiam sejenak dan sambil berpikiri ok aku mau tapi dengan syarat kataku syaratnya apa bang kata mereka dengan semangat syaratnya ialah kalian memeriksaku satu persatu dan dalam keadaan telanjang kataku ah jangan lah bang,yang lain aja lah syaratnya kata Nita ini mungkin syarat terakhir kalau kalian mau ok kita laksanakan ,kalau enggak ya enggak jadi.syaratnya seperti tadi tapi kalian enggak usah telanjang tapi hanya pakai cd (celana dalam) saja,malu lah aku kalau aku telanjang kalian enggak kataku

kemudian mereka terdiam sejanak dan berpikir dan entah apa yang dipikirkan mereka lalu oklah bang dari pada tugas kami enggak selesai kami mau denngan syarat tersebut kata Nita kemudian setelah selesai negosiasi aku pun mandi kekamar mandinya dan masuk kekamar dengan hanya mengunakan handuk,mereka bertiga masih diluar kamar dan berbincang bincang entah apa yang mereka bincang kan lalu masuk Nita kekamar dengan membawa peralatan yang diperlukan. Lalu Nita melepaskan satu persatu pakaiannya dan hanya cd putih yang melekat di tubuh Nita yang putih dan mulus tersebut. Lalu didekatinya aku dan terlihat dengan jelas dua buah bukit kembar yang besar (tinggi Nita 165 dan berat 60)dan ditengah tengahnya ada puting berwarna kecoklatan.

lalu dilakukanlah tugasnya mengukur tubuhku dan yang paling menegangkan ialah ketika mengukur penisku yang menegang kulihat dengan jelas wajah Nita kemerah merahan ketika memegang penisku. Alangkah nikmatnya penis ini ketika dipegang Nita wow serasa melayang. Kemudian saatnya pengambilan sperma aku disuruh Nita untuk menelurkan sperma lalu kuusahakan lah melakukan onani didepanya lalu serasa sulit. Kemudian Ta payah nih keluarnya tolong dong keluari kataku gimana aku bisa bantu kata Nita tolonglah kamu kocok kan kataku dengan berat hati lalu Nita melakukan apa yang aku perintahkan.

sudah 3 menit enggak keluar juga itu sperma. Lalu aku cari lagi cara yang lain Ta kamu harus bantu dengan cara lain nih kataku cara lain gimana kata Nita kamu harus tidur telentang atau telungkup sama aja kataku lalu Nita tidurlah dengan cara telungkup. Kemudian tubuh indah itu aku tindih. kontolku tepat disela pantanya yang woow tersebut lalu aku gesek gesekkan ketengah pantatnya yang masih bercd putih tersebut dan tiba tiba Nita membalikkan tubuhnya.wow didepan mataku tersaji buah dada yang indah dan badanku telah menimpa tubuhnya kontolku tepat diatas vagiannya yang masih terbalut cd.
lalu kuturunkan badanku sedikit aku enggak mau merusak perawan anak tetangga yang beda agama. Jadi kontolku tepat dibawah vaginanya dan dijepit oleh dua paha mulusnya. Woow dijepit pahanya aja begitu nikmat gimana lagi kalau otot vaginanya menjepit penisku. Bibirku menikmati puting dan buah dadanya yang indah. Nita mengerang kenikmatanahhhh..ahhhh bang. Tiba-tiba pusarku terasa basah wehhh ternyata Nita mengalami orgasme.

lalu kulanjutkan aksiku terhadap Nita dan akhinya Nita mengatakan aku mau keluar nih cepet Ta kataku lalu aku mengangkat tubuhku dari tubuh Nita dan Nita mengambil tabung yang telah steril dan cret.cret..wow aku akhirnya mengalami orgasme dan setelah itu Nita lalu mengenakan pakaianya kembali dengan cd yang masih basah oleh spermanya sendiri dan dengan jelas terbayang vagina yang tebal tersebut terbaluti oleh cd. Mungkin inilah pertama sekali aku melihat vagina wanita dewasa walaupun sedikit samar samar.

lalu Nita keluar dari kamar. Cerita dengan Neni dan Wati akan saya sambung nanti.
Mahasiswi Kedokteran (2)

setelah Nita keluar dari kamar lalu masuk lah si Neni. Dengan membawa peralatan seperti Nita tadi. Kemudian dia melepaskan pakaiannya satu per satu aku yang tengah terbaring memperhatikan dengan serius ketika dia melepaskan pakaiannya satu persatu Neni tidak cantik dan dapat dikatakan jeleklah tubuhnya agak kurus dan dadanya sepertinya turun tidak seperti Nita yang besar dan menantang. Kemudian dia mendekatiku dan melakukan tugasnya seperti Nita tadi,ketika dia memeriksa tubuhku kuperhatikan wajahnya seperti tidak senang dan sedikit cemberut apa semua cewek seperti ini sifatnya seperti ini dalam hati ku berkata. Senjataku masih berdiri tetapi tidak setegang ketika diperiksa Nita mungkin perasaan senang dan tidak senang mempengaruhi kondisi senjataku. Lalu saatnya pengeluaran sperma sama seperi Nita tadi ku suruh dia mengocokkan senjataku alamak ternyata dia enggak mau lalu aku ancam kalau kau enggak mau ya udah enggak usah aja aku kan enggak maksa kalian kataku. Eh ternyata dia mau dan dilakaukannya lah eh dalam sekejap saja spermaku keluar. Mungkin dapat dikatakan waktu yang dibutuhkan Nita untuk memeriksaku hanya 1/3 dari waktu yang dibutuhkan Nita.

entahlah mungkin senjataku sulit mungeluarkan pelurunya kalau melihat cewek cantik kalau cewek jelek dan sombong sebentar aja selesai. Kemudian Neni mengenakan pakaiannya kembali dan keluar.

Kemudian masuklah Wati dengan senyum dan sambil menyapa kini giliran kukatanya dengan semangat. Mak ketika aku melihat cewek seperti ini lihat semangatnya aja senjataku langsung spot. Lalu dilepaskannya pakaiannya satu persatu alamak indahnya bodi cewek ini dalam hatiku sambil menelan air liur tau enggak pembaca bagaimana ciri-ciri Wati orangnya sedikit gemuk dan sintal dengan buah dada mungkin enggak cocok untuk bodi sepertinya buah dadanya besarlah aku enggak tau ukurannya tapi besarlah dan putih walau wajahnya enggak cantik (seperti cewek karo)tapi pantatnya mak bahenol kali dan aku bilang aja padat dan berisi.

dapat anda bayangkan gimanalah dengan rambut sebahu dan orangnya suka senyum walaupun aku baru kenal. Lalu di lakukanlah tugasnya seperti temannya tadi ketika masalah ukur mengukur tubuh dan menimbnang aku turun dari ranjang setelah itu saatnya pengeluaran sperma. Aku tidur terlentang. lalu dia berkata gimana nih bang aku mau mengambil sample sperma aku menjawab ya terserah kamu lah gimana caranya. Senjatku terus menegang karena suasananya menyenangkan hatiku dan orangnya suka ketawa ketika memeriksa. lalu Wati duduk dipahaku woow terasa sekali daging empuknya menimpa paha lalu senjataku dikocoknya lalu dikulumnya alamak geli kali rasanya.

aku kira Wati ini suka oral sek.
setelah dikocok dan dikulumnya lalu Wati berhenti dan tiba tiba melepaskan cdnya wowwwwwww aku serasa enggak percaya melihat itu benda dalam hatiku baru sekali ini aku memperhatikan dengan jelas yang namanya barang setupuk dengan sebuah daging kecil seperi kacang di medan itu di sebut itil dan tiba tiba dia menempelkan vaginanya di senjataku. Tanpa pikir panjang lalu kubalikkan posisi dia di bawah aku diatas lalu kukulum bibirnya mak dibalasnya dan senjataku kutekan tekan kedalam senggamanya bibirku setelah mengulum bibirnya beralih kegunung kembarnya wooooow kenyalnya terus kunikmati itu bibir dan kontolku telah mulai masuk kedalam vaginanya yang sempit sedikit demi sedikit mulutku terus memikmati itu tetek dan tiba-tiba tetek itu terasa mengeras tidak seperti tadi yang begitu lembut dan putingnya berkilat kecoklatan dan kemudian kedua kakinya mengapit kakiku dengan posisi aku di atas dan dia dibawah dan tanganya denga erat memeluk tubuhku ban..bang aku mau .mau keluar katanya sebentar aku juga mau keluar jawabku ketika hampir puncaknya aku cabut itu senjata dari vagina dan Wati langsung mengambil tabung dan menampung spermaku didalam tabung itu.setelah selesai Wati bukanya mau keluar mak dia mencium bibrku dan terjadi lagilah persetubuhan tersebut hingga 3 kali dalam 45 menit.entah berapa banyak spermaku terbuah selama 1 jam setengah ketika diperiksa ketiga mahasiswi tersebut.

Jumat, 01 Mei 2020

Perselingkuhan Ku Dengan Mertua



Perselingkuhan Ku Dengan Mertua


Sudah dua tahun ini aku menikah dengan Amel, dia seorang model iklan dan enam bulan lalu, dia menjadi seorang bintang sinetron, sementara aku sendiri adalah seorang wiraswasta di bidang pompa bensin. Usiaku kini 32 tahun, sedangkan Amel usia 21 tahun. Amel seorang yang cantik dengan kulit yang putih bersih mungkin karena keturunan dari ibunya. Aku pun bangga mempunyai istri secantik dia. Ibunya Amel, mertuaku, sebut saja Mama Melisa, orangnya pun cantik walau usianya sudah 39-tahun. Mama Melisa merupakan istri ketiga dari seorang pejabat negara ini, karena istri ketiga jadi suaminya jarang ada di rumah, paling-paling sebulan sekali. Sehingga Mama Melisa bersibuk diri dengan berjualan berlian.

Aku tinggal bersama istriku di rumah ibunya, walau aku sndiri punya rumah tapi karena menurut istriku, ibunya sering kesepian maka aku tinggal di “Pondok Mertua Indah”. Aku yang sibuk sekali dengan bisnisku, sementara Mama Melisa juga sibuk, kami jadi kurang banyak berkomunikasi tapi sejak istriku jadi bintang sinetron 6 bulan lalu, aku dan Mama Melisa jadi semakin akrab malahan kami sekarang sering melakukan hubungan suami istri, inilah ceritanya.

Sejak istriku sibuk syuting sinetron, dia banyak pergi keluar kota, otomatis aku dan mertuaku sering berdua di rumah, karena memang kami tidak punya pembantu. Tiga bulan lalu, ketika istriku pergi ke Jogja, setelah kuantar istriku ke stasiun kereta api, aku mampir ke rumah pribadiku dan baru kembali ke rumah mertuaku kira-kira jam 11.00 malam. Ketika aku masuk ke rumah aku terkaget, rupanya mertuaku belum tidur. Dia sedang menonton TV di ruang keluarga.

“Eh, Mama.. belum tidur..”
“Belum, Dri.. saya takut tidur kalau di rumah belum ada orang..”
“Oh, Maaf Ma, saya tadi mampir ke rumah dulu.. jadi agak telat..”
“Amel.. pulangnya kapan?”
“Ya.. kira-kira hari Rabu, Ma.. Oh.. sudah malam Ma, saya tidur dulu..”
“Ok.. Dri, selamat tidur..”

Kutinggal Mama Melisa yang masih nonton TV, aku masuk ke kamarku, lalu tidur. Keesokannya, Sabtu Pagi ketika aku terbangun dan menuju ke kamar makan kulihat Mama Melisa sudah mempersiapkan sarapan yang rupanya nasi goreng, makanan favoritku.

“Selamat Pagi, Dri..”
“Pagi.. Ma, wah Mama tau aja masakan kesukaan saya.”
“Kamu hari ini mau kemana Dri?”
“Tidak kemana-mana, Ma.. paling cuci mobil..”
“Bisa antar Mama, Mama mau antar pesanan berlian.”
“Ok.. Ma..”

Hari itu aku menemani Mama pergi antar pesanan dimana kami pergi dari jam 09.00 sampai jam 07.00 malam. Selama perjalanan, Mama menceritakan bahwa dia merasa kesepian sejak Amel makin sibuk dengan dirinya sendiri dimana suaminya pun jarang datang, untungnya ada diriku walaupun baru malam bisa berjumpa. Sejak itulah aku jadi akrab dengan Mama Melisa.

Sampai di rumah setelah berpergian seharian dan setelah mandi, aku dan Mama nonton TV bersama-sama, dia mengenakan baju tidur modelnya baju handuk sedangkan aku hanya mengenakan kaus dan celana pendek. Tiba-tiba Mama menyuruhku untuk memijat dirinya.

“Dri, kamu capek nggak, tolong pijatin leher Mama ya.. habis pegal banget nih..”
“Dimana Ma?”
“Sini.. Leher dan punggung Mama..”

Aku lalu berdiri sementara Mama Melisa duduk di sofa, aku mulai memijat lehernya, pada awalnya perasaanku biasa tapi lama-lama aku terangsang juga ketika kulit lehernya yang putih bersih dan mulus kupijat dengan lembut terutama ketika kerah baju tidurnya diturunkan makin ke bawah dimana rupanya Mama Melisa tidak mengenakan BH dan payudaranya yang cukup menantang terintip dari punggungnya olehku dan juga wangi tubuhnya yang sangat menusuk hidungku.

“Maaf, Ma.. punggung Mama juga dipijat..”
“Iya.. di situ juga pegal..”

Dengan rasa sungkan tanganku makin merasuk ke punggungnya sehingga nafasku mengenai lehernya yang putih, bersih dan mulus serta berbulu halus. Tiba-tiba Mama berpaling ke arahku dan mencium bibirku dengan bibirnya yang mungil nan lembut, rupanya Mama Melisa juga sudah mulai terangsang. “Dri, Mama kesepian.. Mama membutuhkanmu..” Aku tidak menjawab karena Mama memasukkan lidahnya ke mulutku dan lidah kami bertautan. Tanganku yang ada di punggungnya ditarik ke arah payudaranya sehingga putingnya dan payudaranya yang kenyal tersentuh tanganku. Hal ini membuatku semakin terangsang, dan aku lalu merubah posisiku, dari belakang sofa, aku sekarang berhadapan dengan Mama Melisa yang telah meloloskan bajunya sehingga payudaranya terlihat jelas olehku.

Aku tertegun, rupanya tubuh Mama Melisa lebih bagus dari milik anaknya sendiri, istriku. Aku baru pertama kali ini melihat tubuh ibu mertuaku yang topless.

“Dri, koq bengong, khan Mama sudah bilang, Mama kesepian..”
“iya.. iya.. iya Mah,”

Ditariknya tanganku sehingga aku terjatuh di atas tubuhnya, lalu bibirku dikecupnya kembali. Aku yang terangsang membalasnya dengan memasukkan lidahku ke mulutnya. Lidahku disedot di dalam mulutnya. Tanganku mulai bergerilya pada payudaranya. Payudaranya yang berukuran 36B sudah kuremas-remas, putingnya kupelintir yang membuat Mama Melisa menggoyangkan tubuhnya karena keenakan. Tangannya yang mungil memegang batangku yang masih ada di balilk celana pendekku. Diusap-usapnya hingga batangku mulai mengeras dan celana pendekku mulai diturunkan sedikit, setelah itu tangannya mulai mengorek di balik celana dalamku sehingga tersentuhlah kepala kontolku dengan tangannya yang lembut yang membuatku gelisah.


Keringat kami mulai bercucuran, payudaranya sudah tidak terpegang lagi tanganku tapi mulutku sudah mulai menari-nari di payudaranya, putingnya kugigit, kuhisap dan kukenyot sehingga Mama Melisa kelojotan, sementara batangku sudah dikocok oleh tangannya sehingga makin mengeras. Tanganku mulai meraba-raba celana dalamnya, dari sela-sela celana dan pahanya yang putih mulus kuraba vaginanya yang berbulu lebat. Sesekali kumasuki jariku pada liang vaginanya yang membuat dirinya makin mengelinjang dan makin mempercepat kocokan tangannya pada batangku.

Hampir 10 menit lamanya setelah vaginanya telah basah oleh cairan yang keluar dengan berbau harum, kulepaskan tanganku dari vaginanya dan Mama Melisa melepaskan tangannya dari batangku yang sudah keras. Mama Melisa lalu berdiri di hadapanku, dilepaskannya baju tidurnya dan celana dalamnya sehingga aku melihatnya dengan jelas tubuh Mama Melisa yang bugil dimana tubuhnya sangat indah dengan tubuh tinggi 167 cm, payudara berukuran 36B dan vagina yang berbentuk huruf V dengan berbulu lebat, membuatku menahan ludah ketika memandanginya.

“Dri, ayo.. puasin Mama..”
“Ma.. tubuh Mama bagus sekali, lebih bagus dari tubuhnya Amel..”
“Ah.. masa sih..”
“Iya, Ma.. kalau tau dari 2 tahun lalu, mungkin Mamalah yang saya nikahi..”
“Ah.. kamu bisa aja..”
“Iya.. Ma.. bener deh..”
“Iya sekarang.. puasin Mama dulu.. yang penting khan kamu bisa menikmati Mama sekarang..”
“Kalau Mama bisa memuaskan saya, saya akan kawini Mama..”

Mama lalu duduk lagi, celana dalamku diturunkan sehingga batangku sudah dalam genggamannya, walau tidak terpegang semua karena batangku yang besar tapi tangannya yang lembut sangat mengasyikan.

“Dri, batangmu besar sekali, pasti Amel puas yach.”
“Ah.. nggak. Amel.. biasa aja Ma..”
“Ya.. kalau gitu kamu harus puasin Mama yah..”
“Ok.. Mah..”

Mulut mungil Mama Melisa sudah menyentuh kepala batangku, dijilatnya dengan lembut, rasa lidahnya membuat diriku kelojotan, kepalanya kuusap dengan lembut. Batangku mulai dijilatnya sampai biji pelerku, Mama Melisa mencoba memasukkan batangku yang besar ke dalam mulutnya yang mungil tapi tidak bisa, akhirnya hanya bisa masuk kepala batangku saja dalam mulutnya.

Hal ini pun sudah membuatku kelojotan, saking nikmatnya lidah Mama Melisa menyentuh batangku dengan lembut. Hampir 15 menit lamanya batangku dihisap membuatnya agak basah oleh ludah Mama Melisa yang sudah tampak kelelahan menjilat batangku dan membuatku semakin mengguncang keenakan. Setelah itu Mama Melisa duduk di Sofa dan sekarang aku yang jongkok di hadapannya. Kedua kakinya kuangkat dan kuletakkan di bahuku. Memek Mama Melisa terpampang di hadapanku dengan jarak sekitar 50 cm dari wajahku, tapi bau harum menyegarkan dari memeknya Mama Melisa menusuk hidungku.

“Ma, Vagina Mama wangi sekali, pasti rasanya enak sekali yah.”
“Ah, masa sih Dri, wangi mana dibanding punya Amel dari punya Mama.”
“Jelas lebih wangi punya mama dong..”
“Aaakkhh..”

Vagina Mama Melisa telah kusentuh dengan lidahku. Kujilat lembut liang vagina Mama Melisa, vagina Mama Melisa rasanya sangat menyegarkan dan manis membuatku makin menjadi-jadi memberi jilatan pada vaginanya.

“Ma, vagina.. Mama sedap sekali.. rasanya segar..”
“Iyaah.. Dri, terus.. Dri.. Mama baru kali ini vaginanya dijilatin.. ohh.. terus.. sayang..”

Vagina itu makin kutusuk dengan lidahku dan sampai juga pada klitorisnya yang rasanya juga sangat legit dan menyegarkan. Lidahku kuputar dalam vaginanya, biji klitorisnya kujepit di lidahku lalu kuhisap sarinya yang membuat Mama Melisa menjerit keenakan dan tubuhnya menggelepar ke kanan ke kiri di atas sofa seperti cacing kepanasan. “Ahh.. ahh.. oghh oghh.. awww.. argh.. arghh.. lidahmu Dri.. agh, eena.. enakkhh.. aahh.. trus.. trus..” Klitoris Mama Melisa yang manis sudah habis kusedot sampai berulang-ulang, tubuh Mama Melisa sampai terpelintir di atas sofa, hal itu kulakukan hampir 30 menit dan dari vaginanya sudah mengeluarkan cairan putih bening kental dan rasanya manis juga, cairan itupun dengan cepat kuhisap dan kujilat sampai habis sehingga tidak ada sisa baik di vaginanya maupun paha mama Melisa.

“Ahg.. agh.. Dri.. argh.. akh.. aku.. keluar.. nih.. ka.. kamu.. hebat ..” Mama Melisa langsung ambruk di atas sofa dengan lemas tak berdaya, sementara aku yang merasa segar setelah menelan cairan vagina Mama Melisa, langsung berdiri dan dengan cepat kutempelkan batang kemaluanku yang dari 30 menit lalu sudah tegang dan keras tepat pada liang vagina Mama Melisa yang sudah kering dari cairan. Mama Melisa melebarkan kakinya sehingga memudahkanku menekan batangku ke dalam vaginanya, tapi yang aku rasakan liang vagina Mama Melisa terasa sempit, aku pun keheranan.

“Ma.. vagina Mama kok sempit yah.. kayak memeknya anak gadis.”
“Kenapa memangnya Dri, nggak enak yah..”
“Justru itu Ma, Mama punya sempit kayak punya gadis. Saya senang Ma, karena vagina Amel sudah agak lebar, Mama hebat, pasti Mama rawat yah?”
“Iya, sayang.. walau Mama jarang ditusuk, memeknya harus Mama rawat sebaik-baiknya, toh kamu juga yang masukin ke memek nya mama..”
“Iya Ma, saya senang bisa bercumbu di memeknya Mama yang sedaap ini..”
“Akhh.. batangmu besar sekali..”

Vagina Mama Melisa sudah terterobos juga oleh batang kemaluanku yang diameternya 4 cm dan panjangnya 28 cm, setelah 6 kali kuberikan tekanan.

Pinggulku kugerakan maju-mundur menekan vagina Mama Melisa yang sudah tertusuk oleh batangku, Mama Melisa hanya bisa menahan rasa sakit yang enak dengan memejamkan mata dan melenguh kenikmatan, badannya digoyangkan membuatku semakin semangat menggenjotnya hingga sampai semua batangku masuk ke vaginanya. “Dri.. nggehh.. ngghh.. batangmu menusuk sampai ke perut.. nich.. agghh.. agghh.. aahh.. eenaakkhh..” Aku pun merasa keheranan karena pada saat masukkan kontolku ke memeknya Mama Melisa terasa sempit, tapi sekarang bisa sampai tembus ke perutnya. Payudara Mama Melisa yang ranum dan terbungkus kulit yang putih bersih dihiasi puting kecil kemerahan sudah kuterkam dengan mulutku. Payudara itu sudah kuhisap, kujilat, kugigit dan kukenyot sampai putingnya mengeras seperti batu kerikil dan Mama Melisa belingsatan, tangannya membekap kepalaku di payudaranya sedangkan vaginanya terhujam keras oleh batangku selama hampir 1 jam lamanya yang tiba-tiba Mama Melisa berteriak dengan lenguhan karena cairan telah keluar dari vaginanya membasahi batangku yang masih di dalam vaginanya, saking banyaknya cairan itu sampai membasahi pahanya dan pahaku hingga berasa lengket.

“Arrgghh.. argghh.. aakkhh.. Mama.. keluar nih Dri.. kamu belum yah..?” Aku tidak menjawab karena tubuhnya kuputar dari posisi terlentang dan sekarang posisi menungging dimana batangku masih tertancap dengan kerasnya di dalam vagina Mama Melisa, sedangkan dia sudah lemas tak berdaya. Kuhujam vagina Mama Melisa berkali-kali sementara Mama Melisa yang sudah lemas seakan tidak bergerak menerima hujaman batangku, Payudaranya kutangkap dari belakang dan kuremas-remas, punggungnya kujilat. Hal ini kulakukan sampai 1 jam kemudian di saat Mama Melisa meledak lagi mengeluarkan cairan untuk yang kedua kalinya, sedangkan aku mencapai puncak juga dimana cairanku kubuang dalam vagina Mama Melisa hingga banjir ke kain sofa saking banyaknya cairanku yang keluar. “Akhh.. akh.. Ma, Vagina Mama luar biasa sekali..” Aku pun ambruk setelah hampir 2,5 jam merasakan nikmatnya vagina mertuaku, yang memang nikmat, meniban tubuh Mama Melisa yang sudah lemas lebih dulu.

Aku dan Mama terbangun sekitar jam 12.30 malam dan kami pindah tidur ke kamar Mama Melisa, setelah terbaring di sebelah Mama dimana kami masih sama-sama bugil karena baju kami ada di sofa, Mama Melisa memelukku dan mencium pipiku.

“Dri, Mama benar-benar puas dech, Mama pingin kapan-kapan coba lagi kontolmu yang gede itu, boleh khan..”
“Boleh Ma, saya pun juga puas bisa mencoba memek Mama dan sekarangpun yang saya inginkan setiap malam bisa tidur sama Mama jika Amel nggak pulang.”
“Iya, Dri.. kamu mau ngeloni Mama kalau Amel pergi?”
“Iya Ma, memeknya Mama nikmat sih.”
“Air manimu hangat sekali Dri, berasa dech waktu masuk di dalam vagina Mama.”
“Kita Main lagi Ma..?”
“Iya boleh..”

Kami pun bermain dalam nafsu birahi lagi di tempat tidur Mama hingga menjelang ayam berkokok baru kami tidur. Mulai hari itu aku selalu tidur di kamar Mama jika istriku ada syuting di luar kota dan ini berlangsung sampai sekarang.